Suara Dentuman di Malang dan Hubungannya Dengan Letusan Gunung Raung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Suara Dentuman di Malang dan Hubungannya Dengan Letusan Gunung Raung

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 03 Feb 2021 21:08 WIB
Asap erupsi Gunung Raung membumbung tinggi hingga mencapai 1 kilometer. Asap terbawa angin ke arah timur puncak gunung.
Erupsi Gunung Raung di Jawa Timur (Ardian Fanani/detikTravel)
Banyuwangi -

Malam dini hari tadi ramai bunyi dentuman keras yang misterius di Malang. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan letusan Gunung Raung di Jawa Timur.

Terkait hal itu, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung membantah jika gemuruh erupsi Gunung setinggi 3.332 mdpl itu hingga sampai ke Malang. Selain jaraknya yang jauh, gemuruh di Raung tidak sampai mengeluarkan dentuman keras.

"Tidak sampai lah ke Malang. Karena jaraknya jauh, ratusan kilometer," ujar Burhan Alethea, petugas PPGA Raung kepada detikcom, Rabu (3/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gemuruh erupsi Gunung Raung bahkan tidak sampai ke kota Banyuwangi. Apalagi hingga Lumajang dan Malang. Sebab arah angin yang terjadi sejak malam hingga pagi, arah angin menuju ke Timur.

"Apalagi dari pagi hingga malam ini arah angin dominan ke timur dan saat ini raung sudah intens sekali bergemuruh jadi kalau di wilayah yang mendengar tersebut hanya sekali bisa dipastikan bukan dari Raung," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Tahun 2015 Gunung Raung meletus mengeluarkan gemuruh sangat keras selama 4 jam.

"Lebih kurang 4 jam sampai kaca-kaca bergetar saja tidak ada laporan dari wilayah terduga tersebut. Kalau Bondowoso dan Jember pasti mendengar karena dekat dengan lereng Raung," pungkas Burhan.

Aktivitas Gunung Raung terus meningkat seiring dengan erupsi yang terjadi hingga saat ini. Sejak tiga hari belakangan, PPGA Raung mencatat adanya gempa menerus (microtremor). Ini di sinyalir kegiatan vulkanis di dalam Gunung Raung menandakan adanya material pijar terus keluar di dalam kaldera Gunung setinggi 3.332 mdpl itu.

Tremor menerus terekam dengan amplitudo 4-32 mm (dominan 10 mm). Sementara Tektonik lokal terjadi 1 kali dengan Amplitudo 11 mm, S-P 3.1 Detik dan durasi 29 detik.




(rdy/ddn)

Hide Ads