Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro disambut baik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurutnya, pernyataan Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (3/2/2021) itu sejalan dengan langkah pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional yang kini tengah dikebutnya.
Oleh karena itu, Sandi menegaskan pelaksanaan pembatasan sosial berskala mikro harus dilakukan secara disiplin. Tujuannya agar kasus virus corona atau COVID-19 nasional dapat ditekan secara signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kuncinya adalah di lapangan dilakukan secara detail, sekali lagi arahan Presiden bahwa rencananya itu harus tereksekusi dengan baik dan patuh di lapangan dengan tingkat kerincian yang disiplin," ungkap Sandi dalam pernyataan yang diterima detikcom, Rabu (3/2/2021).
"Diperlukan ketegasan dalam kepatuhan enforcement (pelaksanaan) dipertegas," tambahnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Sandi kembali mengingatkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi harus dilakukan seluruh pihak untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini.
Sebab menurutnya, tidak ada formula baku yang dapat diadopsi oleh suatu bangsa dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Jadi ini berbeda tiap negara dan dibutuhkan tingkat agilitas-adaptasi yang variatif bagi kita dalam menerapkan, khususnya di pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandi.
Tidak hanya itu, Sandi menyebutkan pelaksanaan pembatasan sosial berskala mikro tidak menyulitkan masyarakat.
Begitu juga dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal yang memasuki pekan ketiga pada Februari 2021 mendatang.
Vaksinasi tersebut diharapkan dapat dilakukan di sejumlah lokasi yang sudah direncanakan.
"Kami ingin mengusulkan, karena harapan Bapak Presiden untuk mencapai heart immunity atau kekebalan komunal menyasar ke zona padat yang tingkat mobilitas tinggi dan interaksi manusianya juga tinggi," jelas Sandi.
"Ini cocok dengan destinasi-destinasi pariwisata dan tempat berinteraksinya dari segi ekonomi kreatif," tambahnya.
Oleh karena itu, lanjutnya Sandi berharap agar anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sebelumnya dialokasikan untuk vaksinasi COVID-19 itu dapat diprioritaskan ke sejumlah destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif Nusantara.
"Dengan vaksinasi yang meningkat, tentunya dampak yang kita harapkan untuk penularan COVID-19 ini bisa kita tekan dan membangkitkan pariwisata Indonesia yang mendorong pemulihan perekonomian bangsa," jelasnya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum