Wisatawan di Tebing Breksi curhat di media sosial tentang petugas jaga di spot swafoto yang dianggap menguntit pengunjung. Begini tanggapan pihak pengelola.
Ketua Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto angkat bicara soal permasalahan itu. Ia meminta kepada kelompok enliven atau kelompok wahana foto agar meniadakan atau mengganti kotak sukarela dengan bahan yang tidak transparan.
"Menindak lanjuti hal itu, kami selaku pengelola Breksi meminta kepada kelompok enliven untuk meniadakan kotak 'sukarela' atau menutup kotak 'sukarela' yang pada intinya tidak boleh ada uang yang kelihatan," kata Kholiq saat dihubungi wartawan, Kamis (4/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga meminta agar tidak boleh menguntit pengunjung untuk menawarkan jasa foto karena akan membuat pengunjung tidak nyaman atau risih. "Penjaga agar menanyakan kepada pengunjung untuk pengembalian uang yang telah diberikan," bebernya.
"Dilarang menunjukkan gestur tubuh yang tidak puas jika pengunjung memberikan uang 'sukarela' yang jumlahnya tidak sesuai yang diinginkan setelah berswafoto apalagi (mengucapkan) kata-kata yang sifatnya kasar," sambungnya.
![]() |
Lebih lanjut, soal kenaikan tiket Kholiq menjelaskan bahwa tiket di Tebing Breksi sudah naik per 1 Desember 2020. Ia berpendapat tiket dinaikkan karena di masa pandemi seperti saat ini pengeluaran naik 100 persen.
"Ada untuk menyiapkan wastafel, sabun, hand sanitizer, APD dan masih banyak lagi dan yang tidak kalah penting kenaikan tiket adalah salah satu cara menjalankan prosedur kesehatan agar wisata Breksi tidak padat dan bisa menjalankan yang namanya jaga jarak semua demi kenyamanan wisatawan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, akun Endah Hayati membuat unggahan di salah satu grup Facebook oleh Hingga saat ini, postingan itu sudah dikomentari sebanyak 33 ribu kali.
"Sangat kecewa dengan pengelola wisata Tebing Breksi yang sekarang, Tebing Breksi dulu terkenal wisata murah meriah, setelah ramai/semakin viral kini jadi mahal," tulis Endah seperti dikutip detikTravel, Rabu (3/2/2021).
Dalam unggahan itu ia menceritakan jika hendak berfoto di Tebing Breksi harus membayar per orang. Selain itu, hampir di setiap spot foto terdapat penjaganya. Bahkan ia mengaku tidak nyaman ketika pindah spot foto masih diikuti oleh penjaga.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo