Para pegawai di bandara ini memang patut mendapat apresiasi sebesar-besarnya. Merekalah yang ikut menjaga nama baik Indonesia di mata turis internasional.
Kenapa demikian? Berikut cerita singkatnya.
Pada suatu waktu, di tanggal 27 Januari 2021, ada turis asal Belanda yang hampir ketinggalan pesawat ke negaranya. Dia terbang dari Bandara Soekarno Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kebingungan soal regulasi terkait tes COVID yang mengharuskan negatif 4 jam sebelum keberangkatan, saya hampir ketinggalan penerbangan ke Amsterdam KL816 kemarin, 27 Januari 2021," kata Peter Paschke, turis asal Belanda yang hampir ketinggalan pesawat itu.
"Saya ikut penerbangan terakhir ke Belanda dan telah ditangani pegawai bandara. Dia memastikan bahwa saya benar dalam mengikuti tes saya sebelum penerbangan GA157 dari Batam ke Jakarta," dia menambahkan.
Peter kebingungan dengan instruksi dari staf lapangan KLM karena tes COVID-19 yang telah dimiliki sebelumnya ditolak. Padahal, ia hanya memiliki waktu belasan menit hingga mendapat surat baru.
"Ini adalah 15 menit terakhir sebelum penutupan gerbang check-in dan 30 menit sebelum waktu boarding," dia menjelaskan.
"Seperti yang dapat Anda bayangkan, ada kejutan yang tidak menyenangkan di antara waktu transit yang singkat antara penerbangan GA157 dan KL816," Peter menambahkan.
Meski demikian, turis Belanda ini merasa bersyukur dengan bantuan sepenuh hati yang diberikan oleh para pegawai bandara. Karena, di waktu belasan menit ia bisa naik ke pesawat menuju rumah.
"Namun demikian, saya ingin menyoroti dan berterima kasih 1000 kali pada staf lapangan KLM Ibu Artias Purnerry dari Gapura Angkasa," kata Peter.
"Dia berhasil dalam 15 menit yang luar biasa untuk memandu saya secara pribadi ke fasilitas tes COVID, mendaftar, melakukannya, dan mendapatkan hasilnya. Saya sangat terkesan dan percaya bahwa jika bukan karena interaksi pribadinya, ia akan ketinggalan pesawat," dia menbeberkan.
Para pegawai bandara itu juga mengatur agar barang bawaan Peter dimasukkan ke dalam bagasi pesawat secepat mungkin sehingga tidak ada waktu yang hilang.
detikTravel mendapat kisah di atas dari Gapura Angkasa. Merekalah yang mengurusi ground handling di bandara, mulai dari konter check-in sampai bagasi.
Perusahaan ini juga mendapat apresiasi dari maskapai Garuda Indonesia dan Citilink karena mampu mengurai antrean di depan konter hingga konsisten menerapkan protokol kesehatan di bandara.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan