Jepang akan memperpanjang keadaan darurat di Tokyo dan beberapa wilayah lain. Padahal jumlah kasus virus Corona mulai menurun.
Dikutip dari Reuters oleh detikcom, Sabtu (6/2/2021), perpanjangan keadaan darurat rencananya akan dilakukan sebulan ke depan, tepatnya hingga 7 Maret 2021. Kebijakan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga setelah mendapat rekomendasi dari para ahli.
"Jumlah virus Corona baru menurun, tapi kehati-hatian masih diperlukan," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kasus telah menurun namun, Kato mengatakan bahwa jumlah rumah sakit tetap penuh. Selain itu angka kematian juga tidak menurun.
Hingga kini, Jepang memiliki 392 ribu kasus Corona dengan 334 ribu orang sembuh dan 5.833 meninggal dunia. Rata-rata penambahan per 7 hari ada 3.325 kasus.
Perdana Menteri dan pemerintahannya juga tetap bertekad menjadikan Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020 yang tertunda. Tahun ini, olimpiade dijadwalkan pada bulan Juli-Agustus meski virus Corona masih melanda.
Pada bulan lalu, pemerintah memberlakukan keadaan darurat satu bulan untuk 11 wilayah, termasuk Tokyo dan prefektur tetangga dan kota barat Osaka. Tujuannya adalah untuk memerangi gelombang virus Corona ketiga dan paling mematikan di negara tersebut.
Di bawah keadaan darurat yang diberlakukan saat ini, restoran dan bar diminta untuk buka dengan waktu yang lebih singkat. Warga juga diajak untuk tetap berada di rumah sebisa mungkin.
Menurut surat kabar harian Nikkei, gym, bioskop dan tempat karaoke juga bisa masuk ke dalam daftar tempat-tempat yang harus ditutup lebih awal jika kasus Corona harian di Tokyo naik di atas 1.000 selama beberapa hari berturut-turut.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol