Pria ini sempat dibayangi denda sekitar Rp 50 juta setelah diduga melanggar karantina. Tapi rupanya dia keluar rumah karena diculik.
Diberitakan CNN, Minggu (7/2/2021), seorang pria bernama Chen harus menjalani karantina di Taiwan setelah perjalanan dari Hong Kong. Perjalanan itu dilakukan pada Oktober 2020.
Setibanya di Taiwan, Chen wajib menjalani karantina COVID-19. Menurut Badan Penegakan Administrasi, Kementerian Kehakiman Cabang Changhua, Chen dikarantina di rumah seorang teman di pusat Kota Nantou.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petaka itu mendatangi Chen saat karantina. Pada 1 November pukul 23.00 rumah tempat Chen karantina itu disatroni penagih utang.
Chen pun dibawa pergi dari rumah itu. Rupanya, penagih utang itu salah orang. Chen dikira pemilik rumah.
Chen pun dipukuli sampai babak belur agar segera membayar utang. Setelah Chen tidak berdaya, dia dipulangkan ke rumah tempat karantina itu lagi.
Insiden itu bikin Chen terkena sanksi. Keberadaan Chen di luar rumah karantina diendus oleh otoritas kesehatan masyarakat Taiwan.
Chen pun diancam denda sebesar USD 3.500 atau Rp 49,1 juta karena melanggar perintah karantina. Tapi, Chen melawan.
Dia mengupayakan kasus itu sampai ke tangan Kementerian Kehakiman. Dia berharap agar ada penyelidikan.
Polisi pun merespons laporan Chen itu. Mereka melanjutkan dengan menyelidiki penculik itu. Dan akhirnya, Chen terbebas dari sanksi denda itu.
Taiwan memang cukup ketat dalam mengawasi traveler atau warga yang melanggar karantina sebagai langkah untuk menangani pandemi virus Corona.
Sebelum Chen, seorang pekerja migran dari Filipina juga kena sanksi denda itu. Dia harus membayar USD 3.500 karena keluar dari kamarnya selama delapan detik saat dikarantina di sebuah hotel di selatan pulau Kota Kaohsiung.
Lalu, ada seorang pria di Taichung, Taiwan tengah didenda dengan nominal yang sama karena melanggar karantina rumah sebanyak tujuh kali.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol