Pandemi COVID-19 tak hanya berdampak pada pariwisata Indonesia, tapi juga Singapura. Namun, Singapura punya cara membuka pariwisata dengan aman.
Salah satu kunci Singapura untuk membuka kembali pariwisatanya terletak pada sinergi antar stakeholder terkait dan pemerintahnya.
Seperti diterima detikTravel dari siaran pers Singapore Tourism Board, Minggu (7/2/2021), per 25 Januari 2021 sudah ada 45 tempat wisata, 270 hotel dan 1.686 tur wisata di Singapura yang telah menerima persetujuan untuk melanjutkan operasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak perusahaan pariwisata di Singapura yang juga telah tersertifikasi SG Clean. Hal tersebut merupakan tanda keunggulan nasional untuk menunjukkan bahwa pelaku usaha telah mematuhi standar tinggi kebersihan lingkungan publik di tempat mereka.
STB juga telah mengeluarkan lebih dari 1.390 sertifikat SG Clean Quality Mark untuk industri pariwisata di Singapura.
Sebelumnya pada April 2020, STB juga meluncurkan Marketing Partnership Programme (MPP) senilai 20 juta dollar Singapura.
Program tersebut dimaksudkan untuk mendukung upaya pemasaran dari bisnis pariwisata Singapura, khususnya dalam rangka membangun permintaan.
Program itu dilnucurkan bersamaan Singapore Stories Content Fund (SGSCF) yang bertujuan untuk mendorong pembuat konten membuat cerita menarik tentang Singapura.
Hingga saat ini, sudah ada 260 bisnis pariwisata yang memperoleh manfaat dari MPP, serta 20 proyek yang telah menerima dana dari SGSCF.
STB juga memberikan dukungan berupa dana dalam bentuk Business Improvement Fund (BIF) dan skema TIP-iT untuk memberi kesempatan bisnis pariwisata berinovasi dan beradaptasi.
Tak itu saja, mereka juga mengembangkan alat untuk lebih mempercepat laju transformasi industri. Termasuk di dalamnya Tourism Transformation Index (TXI) dan Singapore Tourism Analytics Network (Stan).
Dalam periode tersebut, tercipta pula kemitraan baru antara STB dengan pemain e-commerce, bank, payment gateways, dan agen perjalanan online (online travel agents/OTA) dalam rangka meningkatkan ketertarikan dan pengalaman wisatawan.
STB juga bermitra dengan stakeholders di bidang digital untuk mengadakan Masterclass atau lokakarya online untuk industri pariwisata.
Selanjutnya: Upaya menggaet pasar Indonesia
Indonesia merupakan pasar yang tangguh sekaligus jadi sumber terbesar kedua untuk sektor pariwisata Singapura sebelum pandemi COVID. Upaya tersebut, juga untuk menanamkan kepercayaan pada masyarakat Indonesia bahwa Singapura aman untuk dikunjungi. Apalagi dengan banyaknya penawaran yang inovatif ketika nantinya pembatasan perjalanan telah dilonggarkan.
Singapura juga berupaya untuk tetap menjaga hubungan baik dan kepercayaan para mitra industri pariwisata, termasuk di Indonesia.
Untuk memastikan pasar Indonesia tetap kuat, STB Indonesia juga meluncurkan serangkaian inisiatif baru sepanjang tahun 2020, seraya menunggu pembatasan perjalanan antar kedua negara dilonggarkan.
Area Director STB Indonesia (Jakarta) Mohamed Firhan Abdul Salam mengatakan, kebanyakan orang Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu di platform media sosial. Tujuannya untuk mencari hiburan dan inspirasi selama pandemi.
"Kami memperkenalkan konten baru di berbagai platform digital yang memungkinkan kami berinteraksi dengan orang Indonesia yang sudah akrab dengan Singapura dan rindu untuk mengunjunginya, serta pengunjung baru yang mungkin terinspirasi untuk mengunjungi Singapura pada waktu yang tepat," kata dia.
Upaya tersebut, juga untuk menanamkan kepercayaan pada masyarakat Indonesia bahwa Singapura aman untuk dikunjungi. Apalagi dengan banyaknya penawaran yang inovatif ketika nantinya pembatasan perjalanan telah dilonggarkan.
Singapura juga berupaya untuk tetap menjaga hubungan baik dan kepercayaan para mitra industri pariwisata, termasuk di Indonesia.
Rencana Tahun 2021
Di tahun 2021, STB memastikan akan terus mendukung bisnis pariwisata berkualitas. Termasuk mempertahankan kapabilitas, membangun sesuatu yang baru, dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
STB juga akan mendukung lapangan kerja lokal di Singapura dan menciptakan peluang bagi industri untuk berkembang di lingkungan baru dengan mendorong advokasi dan meningkatkan permintaan domestik.
Walaupun saat ini beberapa vaksin masih terus dikembangkan, diperkirakan perjalanan wisata massal serta kepercayaan wisatawan akan membutuhkan waktu untuk kembali pulih.
Jumlah kunjungan wisatawan dan penerimaan pariwisata Singapura diperkirakan masih akan melemah pada 2021.
"Sementara situasi tidak dapat diprediksi, kantor STB di Indonesia memanfaatkan kesempatan dan waktu untuk membangun hubungan baru, mempertahankan yang sudah ada, berinvestasi dalam pelatihan untuk mitra pariwisata dan bersama membuat konten baru yang relevan dan menarik," pungkas Firhan.
Baca juga: Sandiaga Ajak Singapura Buka Travel Bubble |
Simak Video "Video Pernyataan Kemenkes Singapura Terkait Lonjakan Kasus Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!