Kebakaran hutan kian berdampak pada keberlangsungan koala Australia yang mudah stres. Parahnya, binatang berkantung itu juga terancam punah.
Musibah kebakaran hutan dan rusaknya habitat koala di Australia terus menggerus keberadaan binatang marsupial tersebut. Para peneliti di Australia menyebut kalau hal itu bisa menimbulkan stres pada koala yang berujung pada kepunahannya seperti diberitakan Daily Mail, Selasa (9/2/2021).
Fakta itu didapat oleh peneliti Australia, setelah selama 29 tahun meneliti tiga habitat koala di negara bagian New South Wales. Data menunjukkan selama beberapa tahun belakangan telah terjadi penurunan jumlah koala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disebabkan karena kondisi chlamydia atau stres yang berujung pada menurunnya imun tubuh mereka. Ketika stres terjadi, badan koala akan memproduksi sebuah hormon bernama glucocorticoids.
"Gangguan pada habitat binatang akan mengaktifkan respons stres yang apabila tidak hilang, akan menghasilkan hormon glucocorticoids yang bisa berdampak pada sistem imun tubuh dan mengakibatkan lebih mudah terkena penyakit," ujar pakar dari Universitas Western Sydney dan Universitas Queensland.
Sedangkan di area metropolitan, serangan anjing hingga kendaraan bermotor juga menjadi ancaman besar bagi binatang berkantung pemakan daun eukaliptus itu.
Oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN), koala juga tergolong binatang yang rentan. Hanya apabila terus dibiarkan, statusnya bisa naik jadi terancam punah.
Pada bulan Juni tahun lalu, pihak parlemen New South Wales mencatat kematian 5.000 koala akibat terjebak kebakaran akibat musim panas ekstrim di Australia.
Bahkan bukan tidak mungkin, kalau nantinya koala bisa punah sekitar 30 tahun dari sekarang apabila habitatnya tidak dijaga dan dilindungi.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!