Pas Ngantor di Bali, Sandiaga Uno Tengok Proyek Bali Maritime Tourism Hub

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pas Ngantor di Bali, Sandiaga Uno Tengok Proyek Bali Maritime Tourism Hub

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 13 Feb 2021 21:43 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (dok. Kemenparekraf)
Tanjung Benoa -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meninjau proyek pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Kawasan Pelabuhan Benoa, Sabtu (13/2/2021). Pas di hari terakhir dia ngantor di Pulau Dewata.

Bali Maritime Tourism Hub sedang dalam proggres pembangunan. Itu merupakan proyek garapan Pelindo III melalui penataan ulang Pelabuhan Benoa Bali untuk dijadikan wisata maritim dan hub terminal kapal pesiar terbesar di Indonesia.

Pengembangan BMTH akan memisahkan kegiatan pelayanan barang dan pelayanan pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tourism Hub seperti marina yacht, cruise terminal, dan theme park nantinya akan berada di Benoa Selatan, sedangkan terminal energi seperti LNG Terminal, Liquid Cargo Storage berada di Benoa Utara.

"Hari ini kita melihat progres dari penyiapan Bali Maritime Tourism Hub. Kita harapkan progresnya on track, on budget, on time, dan on specification, sehingga pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata ini nantinya dapat membuka lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan dan juga memberikan ruang untuk produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

ADVERTISEMENT

Dalam kunjungannya itu, Sandiaga didampingi oleh CEO Pelindo III Regional Bali Nusra I Wayan Eka Saputra, Project Manager Officer Bali Maritime Tourism Hub Andi Mawarta, Ketua KADIN Rosan P Roeslani, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa, Kepala Bali Tourism Board Ida Bagus Agung, serta Stafsus BKPM Anggawira.

Dalam peninjauan tersebut, Sandiaga melihat berbagai fasilitas penunjang untuk penumpang juga wisatawan. Mulai dari area keberangkatan, imigrasi dan lainnya, serta roadmap rencana pembangunan BMTH yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023.

Melalui pembangunan BMTH diharapkan dapat meningkatkan accessibility, safety dan security untuk kapal pesiar yang semula berukuran panjang 280 meter menjadi 350 meter (yang dapat menampung total 6.000 penumpang). Langkah itu diyakini dapat mendukung peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk menumbuhkan industri pariwisata maritim Bali.

Sebagai hub maritime, BMTH juga akan menyediakan fasilitas sandar untuk kapal yacht yang berada di sisi barat dengan fasilitas seperti Wet Berth, Dry Berth, Yacht Club, Sport Facility, Lounge and bar, juga fasilitas pendukung seperti Bali Fish Market dan retail UMKM.

Kontribusi BMTH diharapkan nantinya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 427.723 orang dan wisman sebanyak 133.777 orang pada 2023.

"Legend of the Sea menjadi cruise terbesar yang pernah bersandar di sini, dan ada satu kesempatan pada 2019 ada dua kapal cruise besar sandar dalam waktu yang bersamaan. Jadi kapasitasnya sudah menunjukkan wujud nyata yang diharapkan. Pembangunan ini akan membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan bagi pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Ketua KADIN Rosan P. Roeslani mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang luar biasa. Namun pembangunan infrastruktur, termasuk yang berhubungan dengan pariwisata harus tetap berjalan.

"Kita tahu Covid-19 pada saatnya akan berakhir juga, dan apalagi kita negara kepulauan tetapi belum mempunyai satupun dermaga yacht yang bertaraf internasional. Ini (dermaga yacht taraf internasional) harapannya akan berada di Bali dan akan berdampak positif untuk tidak hanya kepada dunia pariwisata, tapi juga industri kreatif dan UMKM," kata Rosan.

Sementara CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra, mengatakan, progres pembangunan BMTH telah mencapai 10 persen sejak dimulai pada pertengahan Desember 2020. Total akan ada 15 paket pekerjaan yang ditargetkan selesai pada akhir 2023.

Ia menjelaskan pada 2019 total ada 67 cruise yang bersandar dengan total 65.000 wisatawan, namun tahun 2020 turun drastis hanya 25 cruise yang bersandar akibat pandemi Covid-19.

"Rata-rata wisatawan hanya 8 jam saja bersandar di sini, karena itu dengan penyiapan fasilitas dasar dan fasilitas penunjang lainnya ini harapannya para wisatawan bisa semakin lama tinggal di Bali. Kita harapkan pembangunan ini benar-benar memberikan multiplier effect kepada masyarakat dan industri pariwisata di Bali," kata I Wayan Eka Saputra.




(fem/ddn)

Hide Ads