Wisatawan Mulai Padati Objek Wisata China di Momen Libur Imlek

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisatawan Mulai Padati Objek Wisata China di Momen Libur Imlek

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 15 Feb 2021 23:01 WIB
Restoran yang pernah dikunjungi Joe Biden kini ramai wisatawan
Foto: (Kevin Frayer/Getty Images AsiaPac/Getty Images)
Beijing -

Momen Tahun Baru Imlek dimanfaatkan oleh banyak warga China untuk liburan dan berwisata. Objek wisata setempat pun ramai didatangi wisatawan.

Dilansir detikTravel dari Xinhua, Senin (15/2/2021), wisatawan memadati tempat-tempat wisata utama Beijing selama akhir pekan libur Imlek.

Jumlah pengunjung selama tiga hari pertama liburan Festival Musim Semi mencapai 91 persen dari level 2019, meski pun diberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing menyatakan, sebanyak 147 tempat wisata utama kota itu dikunjungi sekitar 2,76 juta wisatawan antara 11 hingga 13 Februari. Adapun pusat jajanan pinggir jalan Wangfujing menduduki puncak grafik dengan 360.000 kedatangan wisatawan.

Pendapatan dari kawasan wisata ini meningkat 1,6 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2019, menurut biro tersebut.

ADVERTISEMENT

Destinasi populer lainnya dalam hal jumlah pengunjung meliputi Jalan Qianmen yang terletak di dekat Lapangan Tiananmen, sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran Distrik Changping dan Jalan Nanluoguxiang yang dikenal dengan pekarangan-pekarangan segi empatnya yang terpelihara dengan baik.

Di sisi lain, Beijing melaporkan lonjakan kasus COVID-19 antara Desember hingga Januari. Beijing telah meminta tempat-tempat wisata untuk membatasi kapasitas wisatawan hingga 50 persen selama liburan tujuh hari Tahun Baru Imlek serta mendorong pemesanan di awal dan perjalanan di luar puncak musim perjalanan sebagai upaya untuk mengurangi risiko penularan.

Faktanya, banyak tempat wisata di Beijing tutup selama liburan Festival Musim Semi yang padat pada 2020 demi mencegah penyebaran coronavirus baru.

Dilihat dari situs Coronavirus Resource Center John Hopkins University & Medicine, hingga hari ini China memiliki 100.599 kasus aktif COVID-19. Namun, jumlahnya telah menurun drastis dibandingkan awal-awal pandemi.




(rdy/ddn)

Hide Ads