Turis yang berfoto selfie dengan gorila gunung liar dapat membuat primata tersebut berisiko terinfeksi Covid-19. Penelitian terbaru menguatkannya.
Mengutip pemberitaan CNN, Kamis (18/2/2021), ilmuwan dari Universitas Oxford Brookes, Inggris, melihat ratusan unggahan Instagram dari orang-orang yang mengunjungi hewan itu di Afrika Timur.
Mereka menemukan sebagian besar wisatawan cukup dekat dengan gorila. Oleh karena itu mereka bisa untuk menyebarkan virus dan penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Risiko penularan penyakit antara pengunjung dan gorila sangat memprihatinkan," kata pemimpin penulis studi Gaspard Van Hamme, seorang alumnus Universitas Oxford Brookes yang mulai mengerjakan studi tersebut selama program masternya.
"Sangat penting bagi kami untuk memperkuat dan menegakkan peraturan tur untuk memastikan praktik trekking gorila tidak mengancam kera besar yang sudah terancam ini," dia menambahkan.
Gorila gunung terdaftar sebagai primata yang terancam punah. Diperkirakan hanya ada 1.063 di antara jumlah tersisa di alam liar, menurut rilis tersebut.
Para gorila tinggal di Republik Demokratik Kongo (Taman Nasional Virunga), Uganda (Taman Nasional Impenetrable Bwindi dan Taman Nasional Mgahinga Gorilla), dan Rwanda (Taman Nasional Gunung Berapi).
Para peneliti melihat 858 foto yang diunggah di Instagram dari kurun waktu 2013-2019 di bawah dua tagar, #gorillatrekking dan #gorillatracking. Dari jumlah itu, 86% foto menunjukkan orang-orang hanya dalam jarak empat meter dan 25 di antaranya menyentuh gorila.
Para peneliti menemukan turis berada cukup dekat dengan primata Afrika Timur untuk memungkinkan penularan.
"Kami menemukan bahwa masker jarang dipakai oleh wisatawan yang mengunjungi gorila. Itu berpotensi menularkan penyakit antara manusia dan gorila yang mereka kunjungi," kata Magdalena Svensson, dosen antropologi biologi di Oxford Brookes University, dalam sebuah pernyataan.
Sekarang kita tahu gorila dapat tertular COVID-19. Yang lebih penting lagi adalah pengunjung memakai masker, tambah Svensson.
Svensson mengatakan bahwa pengunjung juga diminta untuk berjarak minimal tujuh meter dari gorila. Tapi analisis gambar menunjukkan jarak rata-rata telah menurun seiring waktu.
"Ini risiko kesehatan yang sangat besar bagi mereka," tegas dia.
Pada Januari, delapan gorila dataran rendah barat yang tinggal di Kebun Binatang San Diego ditemukan terjangkit COVID-19. Kebun binatang mengatakan pada hari Selasa bahwa pasukan gorila ini dapat kembali disapa setelah pulih sepenuhnya.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan