Konflik dan saling serang antara KKB dan TNI-Polri di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Intan Jaya, dikhawatirkan mengganggu habitat anjing bernyanyi Papua.
Anjing bernyanyi Papua atau New Guinea singing dog adalah hewan yang sangat langka. Anjing ini dulu tersebar di seluruh pegunungan Papua hingga Papua Nugini.
Saat ini, di Papua Nugini sudah punah, tinggal tersisa di pegunungan Papua saja. Rimba Puncak dan Intan Jaya merupakan habitat alami anjing bernyanyi Nugini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikhawatirkan sering terjadinya saling serang dan penembakan di Puncak dan Intan Jaya, ada peluru nyasar yang mengenai anjing bernyanyi ini. Namun sampai saat ini belum ada laporan tentang itu.
Kemungkinan, akibat habitat terganggu, anjing bernyanyi Papua ini berpindah lokasi ke dekat area tambang Grasberg Freeport.
Oleh beberapa ahli, anjing ini dianggap sebagai anjing paling primitif yang menetap di pegunungan Papua sejak beberapa ribu tahun silam.
Anjing bernyanyi Papua berasal dari jenis yang istimewa, Canis familiaris hallstromi. Anjing ini masih kerabat dekat anjing dingo Australia.
Anjing bernyanyi di pegunungan Papua memiliki ciri khas. Anjing Canis familiaris hallstromi ini tidak menggonggong, tetapi bernyanyi. Atau lebih tepatnya melolong. Hal ini terjadi saat bulan naik atau bulan purnama.
![]() |
Anjing-anjing di pegunungan Papua akan mengeluarkan suaranya yang begitu memelas, tetapi juga mengerikan. Hal ini masih menjadi tanda tanya bagi para peneliti, mengapa kelakuan anjing di pegunungan Papua ini hanya terjadi ketika bulan naik.
Diperkirakan mungkin saja anjing-anjing tersebut tidak senang pada sinar bulan. Namun bisa juga adalah suara kegembiraan, hanya manusia saja yang terganggu mendengar suara-suara anjing tersebut.
Kehadiran bulan di malam hari rupanya membuat suara rintihan anjing itu bersahut-sahutan atau seolah-olah estafet mengikuti arah pergerakan bulan dari timur ke barat.
Di pegunungan Papua saat bulan purnama, suara anjing terdengar dari arah timur, searah dengan naiknya bulan. Kemudian suara itu pun bergeser ke barat seiring bergesernya arah bulan.
Hanya di daerah pegunungan Papua saja yang masih ditemukan anjing yang merupakan jenis anjing pionir yang masuk ke Papua. Lain halnya dengan anjing-anjing di pantai Papua adalah kebanyakan ras campuran dengan jenis anjing dari Eropa dan Asia.
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan