Thailand masih terus putar otak untuk menggenjot wisatawan di kala pandemi virus Corona. Kini Negeri Gajah Putih ini menawarkan kampanye wisata baru, SEXY.
Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (19/2/2021) kampanye ini dibuat oleh Otoritas Pariwisata Thailand (TAT). Kampanye yang dipilih memang terdengar sedikit sensual, namun punya arti yang berbeda.
SEXY merupakan akronim dari konsep pariwisata terbaru Thailand. S singkatan untuk Safety and hygine, E untuk Environmental Sustainability, X untuk Extra experiences, dan Y untuk Yield.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampanye ini akan diluncurkan selama 2021-2022, konsep pariwisata SEXY," ujar Gubernur TAT Yuthasak Suparson.
Konsep pariwisata SEXY diharapkan dapat bantu memulihkan kepercayaan wisatawan. Karena itu menjadi dorongan pemulih ekonomi Thailand dan industri pariwisata jadi lebih kuat.
Yang menarik, pemerintah ingin kampanye ini dapat menurunkan reputasi Thailand sebagai wisata seks. Sehingga konsep ini dibalik dan dibuat inovatif.
Menurut catatan sejarah, wisata seks Thailand berawal dari perang Vietnam. Ketika itu tentara Amerika Serikat mengunjungi tempat-tempat seperti Pattaya untuk mencari hiburan.
Seiring dengan popularitas Pattaya yang terus tumbuh, Thailand menjadi identik dengan wisata seks. Praktik ilegal ini mempekerjakan 800.000-2 juta pekerja seks komersial yang didominasi oleh usia di bawah 18 tahun.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menghapus reputasi ini. Salah satunya adalah menutup rumah bordil selama pandemi.
"Strategi pemasaran dan kebijakan ingin menjadi Thailand sebagai destinasi berkualitas yang menentang segala bentuk pariwisata seks," tambahnya.
Intinya, Thailand ingin membangkitkan pariwisata dengan kampanye yang menarik namun tak ada wisata seks di sana. Semoga saja kampanye ini berhasil, ya!
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol