Tuk tuk, bus wisata, dan perahu yang biasanya mengantarkan turis wira-wiri, kini tidak digunakan dan berdebu di seberang ibu kota Thailand, Bangkok. Bahkan, saat tahun baru Imlek yang biasanya banjir turis China.
Perayaan tahun baru Imlek, yang dimulai pada hari Jumat (12/2/2021), biasanya menjadi waktu liburan bagi wisatawan lokal dan turis dari China. Tapi, pandemi telah menjungkirbalikkan bisnis pariwisata, termasuk transportasi di Thailand.
Diperkirakan ini menjadi Imlek dengan perputaran uang terkecil di Thailand dalam 13 tahun terakhir. So, banyak pengemudi dan pemilik alat transportasi pun harus berjuang ekstra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tuk-tuk ini telah diparkir selama setahun ... Anda dapat melihat semuanya tertutup debu," kata pemilik garasi Kraisak Kulkiatprasert, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/2/2021).
Biasanya dia bisa menyewakan 100 tuk tuk dalam sehari. namun kini kurang dari 10 kendaraan sehari. Itu pun dia telah memangkas biasa sewa.
"Saya akan memantau situasi selama satu tahun lagi," kata dia.
"Jika tidak membaik, saya harus menutupnya," ujar Kraisak.
Campon Taikae, seorang pengemudi tuk tuk berusia 50 tahun, mengatakan bahwa dia hanya berpenghasilan 50 baht atau sekitar Rp 23 ribu setelah mengemudi selama berjam-jam dalam sehari. Penghasilannya sangat kecil, namun untuk mendapatkan pekerjaan lain juga tidak sulit rasanya.
Di bagian lain Bangkok, bus wisata diparkir dalam antrean panjang, tanpa penumpang turis.
"Sebelum pandemi COVID-19, saya tidak pernah kekurangan pekerjaan," kata pengemudi Tossaporn Rakratchakarn, saat membersihkan kaca depan kendaraannya yang penuh debu.
"Saya biasanya menurunkan turis dan langsung menjemput kelompok lain. Sudah setahun ini tidak ada pergerakan sama sekali," Tossaporn menambahkan.
Saking sepinya turis dan tidak adanya pekerjaan, Tossaporn sempat pulang kampung dan merawat kolam ikan.
Wasuchet Sophonsathien, presiden Asosiasi Operator Transportasi Thailand, mengatakan jumlah busa yang masih wira-wiri di jalanan memang turun drastis. Dia bilang hanya sekitar sepersepuluh dari 40.000 bus wisata Thailand yang masih beroperasi saat pandemi virus Corona.
Cerita serupa terjadi di kapal wisata dan kapal feri. Keadaan benar-benar berbeda dari masa ketika penumpang mengalir tanpa henti sebelum pandemi.
"Saya sudah berpikir untuk mencari pekerjaan baru, tapi saya khawatir saya harus mulai dari nol, karena pengalaman kerja dan usia saya," kata Mani Hogkhontod, seorang pengemudi kapal berusia 54 tahun.
Thailand memang belum betul-betul bebas dari Corona. Saat ini, infeksi virus Corona di Thailand mencapai 23.903, dengan 80 kematian.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!