Rusia akan kembali melanjutkan penerbangan ke resor terkenal Mesir, Hurghada dan Sharm Al Sheikh, setelah lebih dari 5 tahun mandeg. Sudah aman?
Dikutip dari Gulf News oleh detik Travel, Jumat (19/2/2021), pada Oktober 2015, sebuah pesawat yang membawa penumpang Rusia jatuh di Sinai Mesir tak lama setelah lepas landas dari Sharm Al Shaikh. Semua penumpang yang berjumlah 224 itu meninggal dunia.
Jatuhnya pesawat dikaitkan dengan kelompok teroris Daesh yang akhirnya membuat Rusia menghentikan penerbangannya ke Mesir. Dua resor Mesir, Hurghada dan Sharm Al Sheikh, pun terpukul atas keputusan Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga tahun kemudian, pada tahun 2018, Mesir dan Rusia melanjutkan penerbangan antara Kairo dan Moskow, namun tidak untuk ke resor Laut Merah, Mesir.
Kini, setelah lima tahun berlalu, Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Mesir, Ashraf Neweir, mengatakan pihak berwenang Rusia menyetujui untuk meneruskan penerbangan ke dua resor Mesir tersebut. Dua penerbangan dari Rusia setiap dua pekan sekali dioperasikan mulai 28 Maret 2021.
Kepada surat kabar Al Ahram, Neweir juga mengatakan bahwa 17 anggota tim keamanan dari Kementerian Transportasi Rusia baru-baru ini memeriksa bandara Hurghada dan Sharm Al Sehikh. Mereka mengapresiasi langkah-langkah keamanan yang telah diterapkan.
Rusia sangat berpengaruh pada sektor pariwisata Mesir. Negara ini menyumbang 31 persen dari 10 juta juta turis yang mengunjungi Mesir pada tahun 2014.
Untuk memberi rasa aman kepada wisatawan, Mesir juga membangun tembok beton dan kawat sepanjang 36 km di sepanjang resor Sharm el Sheikh. Kepala Industri Pariwisata Mesir berharap, ini akan mengembalikan kepercayaan turis dan menjadikan resor Sharm el-Sheikh sebagai tujuan wisata yang aman.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum