Jepang meminta seluruh maskapai negaranya tak menerbangkan pesawat Boeing 777 dengan mesin Pratt & White (PW) 4000. Ini menyusul insiden mesin terbakar di pesawat United Airlines.
Hal itu disampaikan langsung oleh Pusat Layanan Informasi Aeronautika Jepang pada Minggu (21/2/2021) malam. Diwartakan Channel News Asia, mereka mengimbau agar pesawat tak menggunakan mesin PW 4000 ini untuk lepas landas, mendarat, dan terbang di wilayah Jepang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat United Airlines mengalami kerusakan di mesin bagian kanannya. Hal tersebut menyebabkan mesin meledak dan terbakar sehingga mengganggu penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat yang digunakan saat itu bertipe Boeing 777 yang didukung mesin PW 4000. Usia pesawat itu mencapai 26 tahun.
Meski pada akhirnya pesawat berhasil mendarat dan tak ada korban terluka, insiden ini menyita perhatian dunia penerbangan. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) sampai mengeluarkan arahan terkait kelaikan udara darurat setelah insiden ini.
FAA mengatakan, akan segera melakukan investigasi lebih lanjut pada pesawat serupa. Administrator FAA, Steve Dickson, juga menginstruksikan agar pesawat dengan tipe dan mesin sama untuk dikeluarkan dari layanan penerbangan.
Dickson mengatakan, hasil peninjauan awal atas kegagalan mesin itu mengindikasikan perlunya pemeriksaan yang lebih intensif pada pesawat.
"Interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas berlubang yang unik untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777," kata dia.
United Airlines merupakan satu-satunya maskapai Amerika Serikat yang mengoperasikan PW 4000 pada armadanya. Mereka menyebut akan menghentikan operasi armadanya yang menggunakan mesin tersebut.
Pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 328 terbang dari Bandara Internasional Denver menuju Honolulu pada Sabtu (21/2). Pesawat itu mengangkut 231 penumpang dan 10 awak.
Tak lama setelah lepas landas, terjadi kerusakan mesin sehingga pilot memutuskan untuk kembali ke Denver. Sepanjang perjalanan, puing-puing pesawat tampak berjatuhan di permukiman warga.
Pakar keselamatan penerbangan mengatakan, pesawat itu tampaknya mengalami kerusakan mesin yang tidak terkendali dan itu merupakan bencana besar.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!