Sedih, 2 Jerapah Langka di Kenya Mati Kesetrum Kabel Listrik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sedih, 2 Jerapah Langka di Kenya Mati Kesetrum Kabel Listrik

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 24 Feb 2021 06:11 WIB
Jerapah Rothschild baru saja lahir. Dia menjadi jerapa yang lahir pertama dalam 30 tahun terakhir dengan dibantu entologis Thomas Grangeat di Kebun Binatang Amneville, selatan Prancis pada 28 September 2020. Jerapah itu betina dengan berat 57 kg dan tinggi 1,75 m (Photo by JEAN-CHRISTOPHE VERHAEGEN / AFP)
Foto: Ilustrasi Jerapah Rothschild (AFP/JEAN-CHRISTOPHE VERHAEGEN)
Soysambu -

Berita sedih datang dari Kenya. Dua ekor jerapah langka yang dilindungi mati. Bukan mati karena ditembak pemburu, jerapah itu tersetrum kabel listrik.

Otoritas Kenya mengonfirmasi ada dua ekor jerapah yang mati tersengat aliran listrik saat mereka berjalan di dekat tiang listrik yang melintasi Cagar Alam Soysambu yang berada di Kenya Barat.

Trizer Mwakiya, kepala bagian Komunikasi Kenya Wildlife Services (KWS), mengatakan para pekerja dari Kenya Power and Lighting Company langsung menuju ke lokasi untuk mengatasi masalah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paula Kuhumbu, salah satu ahli konservasi, menyalahkan perusahaan listrik tersebut karena sudah membunuh dua jerapah langka tersebut. Selain jerapah, Paula juga menyebut kabel listrik yang dipasang tidak terlalu tinggi itu juga telah membunuh beberapa ekor burung nasar dan flamingo di cagar alam tersebut.

"Saran dari para ahli diabaikan. Analisis Dampak Lingkungan juga sangat buruk dalam berbagai aspek pembangunan. Sangat sedih harus ada hewan yang mati untuk membangunkan orang-orang ini," semprot Paula, seperti dikutip dari AP, Rabu (24/2/2021).

ADVERTISEMENT




2Dua ekor jerapah yang mati itu diketahui sebagai spesies jerapah Rothschild. Nama ilmiahnya Giraffa camelopardalis rothschildi. Status konservasi spesies ini menurut IUCN adalah terancam punah.

Total hanya ada sekitar 1.400 ekor jerapah Rothschild di seluruh dunia. Di Kenya, spesies jerapah ini tersisa sekitar 609 ekor saja.

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari perusahaan listrik Kenya terkait insiden matinya jerapah ini. Namun banyak traveler yang ikut menyalahkan perusahaan listrik itu karena memasang kabel listrik dengan ketinggian yang terhitung pendek.

"Ini sungguh sangat ceroboh dan seseorang harus bertanggung jawab. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi lagi," kata salah seorang warga, Stephen Njeru.

"Mereka seharusnya dipenjara. Hanya dengan itu orang-orang akan menjaga tanggung jawab mereka dengan serius," ujar Kiarie Kagure, warga lainnya marah karena matinya jerapah langka ini.




(wsw/ddn)

Hide Ads