Spesies kaktus langka dari Amazon yang ditanam di Inggris akhirnya berbunga. Proses mekarnya bunga kaktus langka itu ditonton 200 ribu orang secara live.
Spesies kaktus langka tersebut dikenal sebagai Moonflower. Nama ilmiahnya Selenicereus wittii. Tanaman yang masuk keluarga kaktus-kaktusan ini memang asli dari hutan tropis Amazon. Tanaman ini juga bisa dijumpai di hutan subtropis Amerika Selatan yang membentang dari Argentina hingga utara Meksiko.
Sesuai dengan namanya, Moonflower memiliki bunga yang berwarna putih dan berbentuk lingkaran. Yang uniknya lagi, bunga Moonflower hanya akan mekar di malam hari. Setelah mekar, bunga akan layu dan mati keesokan paginya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berasal dari Amazon, tapi traveler bisa menjumpai kaktus langka ini di Inggris. Tanaman itu memang jadi koleksi Kebun Raya Universitas Cambridge.
Untuk pertama kalinya sejak ditanam 6 tahun lalu, kaktus Moonflower itu akan berbunga. Proses mekarnya bunga kaktus langka itu pun jadi perhatian banyak orang.
![]() |
Tak kurang 200 ribu orang dari berbagai penjuru dunia menonton proses mekarnya bunga tersebut secara live. Karena sedang pandemi, Kebun Raya Universitas Cambridge pun memfasilitasi bagi traveler yang ingin menonton momen langka itu dengan mengadakan acara live streaming.
Di luar dugaan, ada 200 ribu orang yang menonton acara yang digelar dari sejak sore hari tersebut. Rata-rata dari mereka penasaran dengan secantik apa penampakan bunga kaktus langka itu.
Pada Sabtu (20/2) sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat bunga mulai mekar. Saat mulai mekar, bunga kaktus langka ini akan mengeluarkan aroma yang sangat harum.
Pada pukul 17.00 waktu setempat, bunga sudah mekar sempurna. Mekarnya bunga ini bertahan selama 12 jam. Setelah itu, bunga akan layu dan mengeluarkan bau tidak sedap, lalu kemudian mati di pagi hari.
"Sebagai seorang ilmuwan, ahli tanaman dan hortikultura, kami semua terpesona dengan tanaman ini. Tapi kami juga tersanjung dengan fakta bahwa bunga Moonflower juga menarik perhatian banyak orang dari berbagai penjuru dunia," ungkap Beverly Glover, Direktur Kebun Raya Universitas Cambridge, seperti dikutip dari Guardian, Selasa (23/2/2021).
Beverly menjelaskan, bahwa masih sangat sedikit sekali informasi tentang tanaman kaktus langka tersebut. Untuk itu sampel bunga telah dikoleksi untuk kemudian diteliti lebih lanjut. Dia pun berharap kaktus langka itu akan berbunga setiap tahun.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!