Kopi sudah jadi gaya hidup anak muda masa kini. Di mana pun, kedai kopi selalu tersedia demi memenuhi penikmatnya yang jamak. Termasuk di Kampung Kopi yang menjadi salah satu tempat syuting film Filosofi Kopi di Kabupaten Bandung.
Kampung kopi bernama Kopi Malabar Indonesia terletak di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Lokasi Kopi Malabar Indonesia cukup mudah diakses. Dari Soreang atau pusat pemerintahan Kabupaten Bandung dapat ditempuh sekitar 1 jam menggunakan mobil atau motor. Lalu sebelum masuk Kecamatan Pangalengan, pengunjung bisa mengikuti plang jalan 'Kampung Kopi'.
Jalan masuk gang Kampung Kopi ini hanya cukup satu mobil dan hanya berjarak sekitar 500 meter dari jalan raya untuk sampai di kafe yang juga Kantor Kopi Malabar Indonesia. Kafe ini tepat di ujung perkampungan dan langsung berhadapan dengan hamparan kebun teh dan kopi di kaki Gunung Malabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkebunan kopi di kaki Gunung Malabar ini juga pernah jadi tempat syuting Filosofi Kopi. Warung kopi yang jadi tempat syuting Slamet Rahardjo masih berdiri sampai saat ini dan dipakai petani kopi setempat untuk istirahat di sela-sela bertani.
Menurut Marketing Kopi Malabar Indonesia, Agung Budiyono, selain bisa belajar tentang budidaya kopi dari hulu ke hilir, pengunjung juga bisa agrowisata di tempatnya. Mulai dari coffee education, all mountaint, outbound, hingga fun offroad.
"Di sini pusat pelatihan pedesaan swadaya, di sini kita bisa belajar bareng mengenai bisnis kopi dari hulu ke hilir. Kita bisa mempelajari bareng-bareng untuk komoditi kopi arabika khususnya. Di Kopi Malabar juga ada Malabar Tourism, biasanya untuk wisata, camping ground, ada sepeda juga lebih ke MTB," ujar Budi kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Budi mengatakan paket edukasi kopi untuk peserta pelatihan biasanya memakan waktu 2-3 hari. Selain itu, ada juga paket yang misalnya hanya belajar untuk roasting kopi. Budi mengatakan adapun yang ingin belajar di Kopi Malabar Indonesia tinggal menghubungi manajemen melalui email hingga media sosial, termasuk soal harga masing-masing paket.
![]() |
"Paket edukasi kopi rata-rata yang diambil petani, pelaku usaha kopi, rata-rata 2-3 hari. Kita akan bahas dari hulu sampai hilir, dari biji sampai siap diminum untuk pelatihan edukasi kopi yang ada di Malabar. Persyaratannya bisa daftar ke manajemen kopi malabar indonesia, dari manajemen akan merespon balik, harus seperti apa," ujarnya.
Menurut Budi, biasanya pelatihan diadakan jika ada yang mendaftar dan tidak rutinan. Adapun untuk tempat menginap sudah disediakan home stay yang merupakan bantuan CSR dari Bank BRI untuk Kopi Malabar Indonesia.
"Kalau mengadakan (pelatihan) tergantung ada pemesanannya seperti apa, ada yang 1 bulan, 2 minggu, tergantung peserta. Teman-teman petani komoditi kopi di Nusantara ini dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Tim-tim juga (pernah) ada, sampai Bali ada," ujarnya.
![]() |
"Kita dapat bantuan CSR BRI untuk kegiatan belajar di sini, dikasih free untuk yang belajar di Kopi Malabar, di Homestay, jadi kita membayar (pelatihan)nya juga nggak terlalu tinggi. Itu bisa meminimalisir ongkos atau pembayaran," imbuhnya.
Tak hanya untuk belajar, pengunjung juga bisa datang ke kafe ini untuk sekadar nongkrong atau menikmati kopi dengan pemandangan Gunung Malabar. Menurut Budi, biasanya kafe yang hanya buka sampai jam 18.00 tersebut lebih banyak dikunjungi saat akhir pekan.
Harga segelas kopinya juga masih ramah di kantong. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat pengelola kafe meroasting biji kopi dengan alat yang ada di depan kafe.
Sementara itu, Pendiri Kopi Malabar Indonesia, Supriatnadinuri atau biasa dikenal H Nuri, Kopi Malabar Indonesia mengelola 883 hektare lahan kopi dan bisa menghasilkan 150 ton kopi dalam setahun. Pengembangan kopi di Kaki Gunung Malabar ini sudah ada sejak tahun 2000, sedangkan kemasan Kopi Malabar Indonesia ini sudah ada sejak tahun 2009.
Dijelaskannya, Kopi Malabar Indonesia juga merupakan pembudidayaan kopi yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bahkan dengan peternakan domba. Selain itu, kini sudah didirikan kafe untuk pengunjung menyesap cita rasa Kopi Java Preanger tersebut. Di kafe ini pengunjung bisa merasakan ngopi dengan pemandangan Gunung Malabar.
![]() |
Kopi Malabar menjual produk arabika dan luwak serta dalam bentuk benih kopi. Namun, menurutnya, pandemi cukup berpengaruh terhadap Kopi Malabar Indonesia saat ini.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.
(prf/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan