Lockdown Bakal Membuat London Jadi Kota Tikus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lockdown Bakal Membuat London Jadi Kota Tikus

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 27 Feb 2021 06:43 WIB
5 Susu Termahal di Dunia, Ada Susu Sapi hingga Susu Tikus
Ilustrasi tikus (Foto: Getty Images/iStockphoto/fcafotodigital)
London -

Kebijakan lockdown bagi Kota London, Inggris berdampak pada koloni tikus. Hewan pengerat ini diprediksi membeludak kembali di saat kota berjalan normal.

Mengutip pemberitaan CNN, Sabtu (27/2/2021), tikus adalah hewan kecil yang pandai bertahan hidup. Mereka akan kembali lagi ke kota bila ada limbah makanan di sana.

Hal itu diungkapkan oleh pengendali hama Michael Coates. Mangsanya ini terlihat lebih mencolok dibanding hari biasanya selama lockdown di Kota London.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para tikus itu kini sedang bergerak ke tempat berbeda, ke pinggiran dan pedesaan. Ini dikarenakan restoran yang ditutup dan ketiadaan pangan bagi mereka.

Orang-orang yang kini lebih banyak tinggal di rumah di pinggiran kota memicu datangnya tikus. Ada laporan ke Coates tentang serangan tikus pada halaman belakang rumah, menggali taman bunga dan mengincar makanan burung di dekatnya.

ADVERTISEMENT

Paul Claydon, pembasmi serangga lain, yang bermarkas di tepi Hutan Epping di timur ibu kota, mengalami kejadian yang lebih buruk. Baru-baru ini, ia telah membasmi koloni yang mencoba menggali ke dalam kandang kelinci untuk memakan hewan peliharaan keluarga.

"Mungkin kita lebih sering melihat dan mendengar mereka ada di kantor, di bawah loteng, tapi saya khawatir London akan mendapat kejutan besar ketika dibuka kembali," kata Claydon.

"Terutama jika bisnis dan properti yang berpotensi tidak memiliki rencana pengendalian hama tikus," dia menambahkan.

Coates dan Claydon sama-sama meninggalkan karier panjang di bidang lain untuk mendirikan perusahaan kecil di sektor yang telah berkembang pesat ini.

Coates, seorang veteran Perang Irak. Ia mendirikan perusahaannya lima tahun lalu dan telah menulis e-book berjudul 'War and Pest: from Basra to bedbugs'.

Claydon menghabiskan 25 tahun di bidang TI di sebuah perusahaan jasa keuangan sebelum mendirikan bisnis serupa dua tahun lalu. Ia menginginkan sesuatu yang tahan resesi dan sibuk tanpa henti.

Claydon mengatakan dia biasanya mendapat sekitar 10 hewan pengerat dalam seminggu. Namun, selama lockdown dengan mudah mendapat 20 ekor lebih tikus.




(msl/fem)

Hide Ads