Sebelum pandemi melanda, Indonesia lebih fokus dalam mencari wisatawan mancanegara. Namun, kini disadari bahwa potensi wisatawan domestik pun juga besar.
Pada tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebanyak 15,8 juta dan pada 2019 naik menjadi 16,1 juta. Sedangkan pendapatan devisa Indonesia pada 2018 sebanyak 16,4 miliar dolar dan 17,6 miliar dolar pada tahun 2019.
"Kalau kita lihat dari devisa sekitar 17,6 miliar dolar dan kalau kita lihat dari kunjungan wisatawan mancanegara 16,1 (juta). Kita terlalu asyik untuk mengejar apa yang Thailand mungkin Malaysia dan jumlah wisatawannya tapi terkadang kita terlupa dengan wisatawan domestik yang kita miliki," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan, Kamis (4/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pandemi ini akan mengubah pola pikir kita kepada more quality kepada more sustainable tourism and development of creative economy," kata Sandi.
Sandi menuturkan, Indonesia memiliki 55 juta lebih orang kelas menengah atas yang mampu menyaingi kualitas wisatawan mancanegara. Hal ini pun disadari setelah pandemi melanda.
Baca juga: Sandiaga-Nadiem-Erick Bertemu, Bahas Apa? |
Kunjungan wisatawan tahun 2019-2020 turun drastis. Tahun 2020, jumlah wisatawan mancanegara turun 75 persen menjadi 4 juta. Sedangkan wisatawan nusantara turun 30 persen dari 282.925.854 menjadi 198.246.000 orang.
"Indikator pariwisata 2019-2020, jadi jeblok semuanya. 2020 75% drop wisnus 30% proyeksinya juga 2021 doesn't look good," kata Sandi
Untuk itu, dengan border yang masih tertutup, kedatangan wisatawan mancanegara bisa tergantikan dengan wisatawan nusantara. Hal ini juga dilakukan demi menyelamatkan para pelaku usaha pariwisata di Indonesia.
"Karena per hari ini 4 Maret our border is still closed oleh karena itu tentunya akan kita gantikan dengan wisnus dengan pendekatan-pendekatan out of the box, supaya kita bisa mempertahankan 34 juta lapangan pekerjaan yang ada di sektor parekraf, 12 13 juta di pariwisata dan 21 22 juta di ekonomi kreatif," kata Sandi.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!