Pemkot Cirebon bersama Bank Indonesia (BI) dan Masjid Raya At Taqwa sepakat mengembangkan potensi wisata religi. Sasarannya sejumlah masjid kuno bersejarah di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati yakin masjid kuno bersejarah di Kota Cirebon menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Namun, lanjut Eti, perlu adanya penguatan konsep wisata religi untuk bisa mendatangkan wisatawan.
"Penguatan sinergi ini penting dilakukan. Kita akan bersinergi dengan Masjid Raya At Taqwa dan BI," kata Eti kepada detikcom, Jumat (5/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eti menerangkan keunikan setiap masjid kuno di Kota Cirebon, seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Jaga Bayan, Masjid Merah Panjunan dan lainnya memiliki ciri khas tersendiri yang tak bisa ditemukan di daerah lain. Terlebih lagi, masjid-masjid tua tersebut menjadi saksi penyebaran agama Islam di Cirebon.
"Keunikan setiap ciri khas ini perlu diperkuat. Dengan memperkuat ciri khas ini akan menjadi daya tarik," kata Eti.
![]() |
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon Bakti Artanta mengaku pihaknya bersama pemkot dan At Taqwa tengah memetakan penguatan ciri khas setiap masjid. Termasuk sejarah masjid yang menjadi destinasi wisata religi.
"Kita mapping terlebih dahulu. Kalau tidak dilakukan penguatan ciri dan sejarah ini, maka yang datang itu hanya sekali. Artinya tidak berlanjut," kata Bakti.
Bakti optimistis potensi wisata religi di Kota Cirebon meningkatkan kunjungan wisatawan. Terlebih lagi, Kota Cirebon terkenal sebagai Kota Wali yang memiliki sejarah tentang penyebaran Islam di tanah Jawa.
![]() |
Sementara itu, Ketua At Taqwa Center Ahmad Yani menjelaskan keunikan setiap masjid kuno merupakan indikator bahwa Kota Cirebon memiliki nilai-nilai religiusitas pada masa lalu. Yani tak menampik sejumlah masjid kuno itu kondisinya memprihatinkan.
"Ada beberapa kurang terawat, sehingga kurang menarik untuk dikunjungi. Melalui program ini, masing-masing stakeholder bisa memiliki kesamaan visi untuk merawat dan memberikan penguatan fasilitas di masjid-masjid kuno tersebut," kata Yani.
Yani menyebutkan beberapa masjid kuno yang menjadi destinasi wisata religi di Kota Cirebon, yakni Masjid Merah Panjunan, Masjid Jagabayan, Masjid Agung Pakungwati, Masjid Pejalgrahan, Masjid Pangeran Kejaksan dan lainnya.
Sebelumnya, program wisata religi ini sejatinya sudah diluncurkan sejak November 2020. Namun, dalam perjalanannya kurang maksimal.
Pemkot Cirebon bersama At Taqwa Center, selaku pengelola Masjid Raya At Taqwa Kota Cirebon meluncurkan terobosan paket wisata religi berkeliling ke masjid kuno bersejarah, yakni Masjid Pejlahgrahan, Abang Panjunan, Pangeran Kejaksaan, Pakungwati, dan Masjid Jagabayan. Lima masjid tersebut merupakan jejak bersejarah penyebaran Islam di tanah Jawa.
Ketua At Taqwa Center Ahmad Yani mengatakan wisatawan diajak keliling ke masjid bersejarah menggunakan bus wisata Citros (Cirebon tour on bus). Untuk saat ini paket wisata masjid kuno hanya dibuka setia hari Sabtu.
"Karena baru, jadi sekarang hanya hari Sabtu pukul 09.00 WIB. Kita mulai dari Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon dengan harga Rp 50 ribu per orang. Adanya paket wisata anyar ini, karena kita melihat fakta bahwa sepuluh tahun terakhir kunjungan jamaah ke Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon sangat luar biasa," kata Yani sesuai peluncuran paket wisata religi masjid kuno di Masjid Raya At Taqwa Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2020).
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol