Tinggal selangkah lagi, Seychelles akan menuju ke 'Herd Immunity'. Negara cantik di lepas pantai timur Afrika ini bisa dikunjungi wisatawan dari semua negara.
Seychelles, negara kepulauan cantik di Afrika, mengumumkan tinggal sedikit lagi mencapai Herd Immunity alias kekebalan kelompok. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Seychelles, Wavel Ramkalawan, dalam sebuah sesi wawancara dengan Associated Press.
"Ketika kami sudah memvaksinasi 70.000 orang penduduk kami. Itu merepresentasikan 70% dari total populasi kami karena populasi kami 100.000 orang," ungkap Ramkalawan, seperti dikutip detikTravel dari AP, Selasa (9/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herd Immunity di Seychelles ditargetkan tercapai pada pertengahan bulan Maret ini. Saat ini, program vaksinasi memang tengah dikebut pemerintah Seychelles. Mereka melakukan vaksinasi terhadap penduduk dimulai dari bulan Januari lalu.
Di akhir bulan Februari, ada sekitar 44% penduduk yang telah menerima dosis kedua vaksin mereka. Para pekerja sektor pariwisata mendapat prioritas untuk vaksin tersebut.
Baca juga: Sudah Divaksin? Ayo ke Seychelles |
Seychelles memang termasuk negara yang sangat mengandalkan sektor pariwisata guna menopang devisa mereka. Seychelles pun merasa diuntungkan karena negara yang sangat tergantung pada sektor pariwisata mendapat prioritas dalam program vaksinasi COVID-19.
Untuk program vaksinasi ini, Seychelles menggunakan vaksin Sinopharm donasi dari Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 50.000 dosis. Selain itu, Seychelles juga mendapat 50.000 dosis vaksin AstraZeneca donasi dari India.
Tak cuma mengandalkan vaksin donasi, Seychelles juga membeli sendiri 40.000 dosis vaksin tambahan dari AstraZeneca. Vaksin ini cukup untuk digunakan 70.000 orang.
"Kami memiliki banyak teman yang mencintai kami. Itu memudahkan kami untuk mendapat stok vaksin yang cukup. Kami sedang menuju untuk kembali hidup normal," kata Vanessa Lesperance, petugas medis Seychelles.
Kini Seychelles sudah bisa dikunjungi wisatawan dari semua negara. Dengan catatan, wisatawan tersebut sudah divaksin COVID-19. Wisatawan yang sudah divaksin cuma harus menunjukkan bukti tes COVID-19 dengan hasil negatif yang tidak lebih dari 72 jam setelah kedatangan.
"Kami berharap ini akan membuka industri pariwisata bagi masyarakat lokal terutama hotel-hotel kecil dan juga memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan ekonomi kita," pungkas Menteri Pariwisata Seychelles, Sylvestre Redegonde.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?