Burung Blekok Sawah (Javan pond heron) merupakan salah satu satwa yang tinggal di dekat rawa dan pesawahan. Seiring berjalannya waktu, populasi mereka kian terancam akibat masifnya alih fungsi lahan di sekitar habitat mereka.
Di Bandung, ada salah satu tempat tinggal burung Blekok yaitu di Kampung Rancabayawak, Gedebage, Kota Bandung. Namun pembangunan yang masif di daerah smart city tersebut juga dianggap berpotensi mengganggu pelestarian hewan tersebut.
Melihat kondisi itu, Kepala Tahura Djuanda Lian Lubis berinisiatif membuka pameran bertajuk 'Biarkan Aku Menyayangimu' sekaligus pelelangan foto Burung Blekok hasil tangkapan fotografer Sungsang Suprapto atau yang akrab disapa Toto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pameran ini saya ingin merekam barangkali rekaman terakhir dari kehidupan satwa liar yang ada di sana, karena lahan itu makin lama itu makin kecil makin sempit dan makin dilingkungi oleh perumahan," ujar Lian kepada detikcom, Selasa (16/3/2021).
"Barangkali dengan pameran ini orang liat bahwa semuanya itu indah, semuanya penting untuk kita, itu sih latar belakangnya dan kami ingin memberi tahu ke banyak orang ada ini loh di sana coba kita perhatikan sama-sama," sambung Lian.
Foto tersebut dipamerkan di bagian Cultural Space selama sepekan ke depan. Ada 12 buah foto yang dipamerkan, seluruhnya sudah terjual habis seharga Rp 2,5 juta hingga Rp 20 juta.
![]() |
Lian menuturkan, dana yang dikumpulkan tersebut nantinya akan digunakan untuk mencari jalan keluar mengenai pelestarian hewan satwa termasuk studi literatur. "Dana ini kami pakai untuk bikin buku survei habitat, survei segala macam jadi kita dokumentasikan nanti kita coba juga berbicara bagaimana solusinya," ujarnya.
"Foto yang dibuat Sungsang Suprapto bisa jadi kenangan terakhir tentang keberadaan mereka di sana. Kita tentu tidak berharap demikian. Dan seharusnya memang mereka dan habitatnya, juga habitat alami lainnya harus tetap ada dan lestari berdampingan dengan habitat binaan manusia," kata Lian.
Menurutnya, pameran dan pelelangan foto tersebut merupakan langkah kecil dan tindakan nyata untuk peduli pada hewan dan habitat alaminya.
![]() |
Sementara itu, Fotografer Sungsang Suprapto menambahkan, jepretannya itu merupakan ekspresi yang ditampilkan setelah ia melakukan komunikasi dengan juru kunci kampung Burung Blekok.
"Setelah saya ngobrol dengan Pak Ujang sebagai kuncen di sana yang merasa sedih karena tempat mereka (Burung Blekok) mencari makan semakin berkurang akhirnya saya tuangkan dalam foto-foto ini," pungkasnya.
Baca juga: Curug Dago, Pembuat Luluh Hati Raja Thailand |
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum