Curug Dago, Pembuat Luluh Hati Raja Thailand

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Curug Dago, Pembuat Luluh Hati Raja Thailand

Elisa Intan - detikTravel
Selasa, 16 Mar 2021 12:11 WIB
Curug Dago
Curug Dago. Foto: Kata Waktu/d'traveler
Bandung -

Curug Dago merupakan salah satu air terjun populer di Bandung. Air terjun ini bahkan jadi destinasi favorit Raja Thailand. Ini profilnya.

Menjadi daerah yang dikelilingi oleh perbukitan, membuat Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki begitu banyak spot air terjun atau curug yang menarik untuk di kunjungi. Salah satunya adalah Curug Dago, air terjun yang sempat populer di zaman dahulu ini terletak di Desa Dago, Kecamatan Coblong yang dapat ditempuh sekitar kurang lebih 30 menit dari Kota Bandung.

Terkenal dengan suasananya yang tenang dan asri, Curug Dago menyimpan nilai sejarah yang tinggi di dalamnya. Berikut pesona dari Curug Dago yang mungkin belum banyak diketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbentuk Dari Aliran Lava Gunung Tangkuban Perahu

Berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan ketinggian puncak sekitar 15 meter, Curug Dago sudah ada dari masa Hindia-Belanda tepatnya pada abad ke-20. Curug ini dipercaya terbentuk dari aliran lava Gunung Tangkuban Perahu yang meletus sekitar 48 ribu tahun silam.

Batu Prasasti Raja Thailand

Dikutip dari buku berjudul A Diary of The Last Journey to Java, yang ditulis oleh Raja Chulalongkoorn II, atau Rama V, menceritakan tentang perjalanan beliau berkunjung ke Curug Dago untuk pertama kalinya pada tahun 1896. Beliau mengatakan perjalanan pertama ini mampu meluluhkan hatinya, dan membuat beliau berkunjung kembali 5 tahun setelahnya. Beliau juga membubuhkan tanda tangannya di atas sebuah batu yang dituliskan dengan huruf siam sebagai jejak dan disimpan sebagai prasasti hingga sekarang.

ADVERTISEMENT

Tracking

Jika ingin melihat air terjun, travelers harus melakukan tracking dan melewati sekian banyak anak tangga dengan medan yang cukup curam. Meskipun, tangganya sudah dilengkapi dengan beton pegangan, sangat diharapkan untuk berhati hati karena tangganya yang licin. Disarankan untuk tidak memakai sandal karet agar tidak mudah terpeleset, dan travelers juga dapat membawa baju hangat karena suasana sekitar air terjun yang sejuk dan terkadang cukup dingin.

Fasilitas

Tidak banyak fasilitas yang dapat dinikmati di Curug Dogo, jika ingin menikmati air terjun dalam waktu yang cukup lama disarankan untuk membawa bekal camilan sendiri karena tidak ada warung sekitar kawasan air terjun.

Operasional

Apabila ingin mengunjungi Curug Dago, travelers dapat berkunjung setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, dengan membayar tiket masuk mulai dari Rp 10.000-Rp 15.000 dan tambahan biaya parkir kendaraan apabila membawa kendaraan pribadi sebesar Rp 5.000.

Sedikit tips, karena Curug Dogo memiliki pengelola yang sama dengan Tahura Djuanda dan Tebing Keraton. Pastikan untuk menyimpan tiket masuk kalian baik baik karena bisa digunakan untuk masuk ke Tahura Djuanda dan Tebing Keraton.




(pin/ddn)

Hide Ads