Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ingin menjaga sejarah produksi genteng yang terkenal di Jatiwangi. Festival Tahun Tanah siap digelar.
Festival Tahun Tanah ini merupakan acara yang digelar tiap tiga tahun sekali. Di dalamnya ada begitu banyak rangkaian kegiatan.
Ketua Harian Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Majalengka, Ginggi Syar Hasyim, mengatakan Jatiwangi adalah kecamatan di Majalengka yang menjadi sentra produsen genteng. Namanya pun sudah dikenal hingga pasar internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap tiga tahun sekali kita selalu adakan event Tahun Tanah ini. Ini sebagai bentuk rasa hormat dan syukur masyarakat Jatiwangi terhadap tempat tinggal disini," ucap Ginggi dalam keterangan yang diterima detikTravel, Minggu (21/3/2021).
Jatiwangi mulai menjadi sentra produksi genteng pada tahun 1905 silam yang diprakarsai oleh dua orang tokoh setempat, yakni H Umar bin Ma'rup dan Barmawi.
Menurutnya keberadaan produksi genteng Jatiwangi telah berdampak luas terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat.
"Jadi tidak hanya dari sisi ekonomi, pengaruh sentra genteng mencakup seluruh sendi kehidupan, sosial dan budaya. Makanya event ini sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur masyarakat Majalengka," ungkapnya.
Selain untuk melestarikan sisi sejarah genteng Jatiwangi, Festival Tahun Tanah ini juga diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap geliat industri pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Majalengka.
"Ini bisa memancing interaksi satu sama lain, kita sama sama belajar, interaksi pengalaman, pikiran bahkan ekonomi kita bisa bertukar pengetahuan, teknologi, karena menarik banyak orang yang datang ke Jatiwangi," imbuh Ginggi.
Rangkaian kegiatan Festival Tahun Tanah sendiri rencananya akan dimulai pada akhir bulan Maret hingga Desember 2021 mendatang.
Adapun kegiatan pada Festival Tahun Tanah Majalengka di antaranya workshop membuat alat, musik keramik di berbagai desa dan institusi, bakar berjamaah, binaraga jebor cup, pertunjukan kolosal rampak genteng, pameran terakota, residensi seniman dan pertunjukan musik keramik.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum