Satu keluarga dilarang terbang maskapai karena salah satu anaknya yang autis tidak memakai masker. Maskapai ini pun mencoba menegakkan peraturan di masa pandemi.
Dikutip detikTravel dari Fox News, Minggu (21/3/2021) Spirit Airlines terpaksa melarang terbang satu keluarga. Hal ini dikarenakan anak mereka yang autis (usia 4 tahun) tidak memakai masker.
Callie Kimball, ibu dari bocah ini mengatakan bahwa anaknya memiliki catatan medis yang dinyatakan dibebaskan dari penggunaan masker. Kepada maskapai Callie mengatakan bahwa jika anaknya dipaksa, nanti dia akan melukai dirinya sendiri. Kata ibunya, dia akan menahan nafas saat mengenakan masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia disabilitas. Itu dilindungi Undang-Undang Disabilitas Amerika dan mereka berkata, 'Tidak, tidak, tidak. Autisme bukan cacat. Dia harus memakai topeng atau dia harus turun dari pesawat," kata Callie kepada KTVH-TV.
Keluarga tersebut dilaporkan terbang dari Las Vegas minggu lalu dengan catatan medis. Namun, mereka tidak dapat menaiki penerbangan pulang. Kabarnya untuk pulang, Callie mengatakan kepada KTVH-TV bahwa suaminya memesan ulang dengan penerbangan American Airlines Senin sore.
Spirit Airlines mulai mewajibkan penutup wajah pada penerbangan selama pandemi virus corona pada Mei 2020. Hanya anak-anak di bawah usia 2 tahun yang dibebaskan dari mandat tersebut.
Mengintip sedikit ke Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika, di sana tidak diberikan daftar kondisi medis yang mengklasifikasikan disabilitas. Namun, undang-undang tersebut mendefinisikan individu penyandang disabilitas sebagai seseorang yang memiliki gangguan mental atau fisik, seperti merawat diri sendiri, berbicara, melakukan tugas-tugas manual dan belajar di tengah keterbatasan lainnya. Beberapa individu yang didiagnosis autisme dilindungi, menurut Autism Society.
"Kami bersimpati dengan keluarga yang menghadapi beban tambahan saat bepergian, termasuk mereka yang berurusan dengan kondisi medis,"
"Kami mengingatkan Para Tamu tentang kebijakan memakai masker selama proses pemesanan, dalam email pra-perjalanan, dan dalam pengakuan yang diperlukan yang merupakan bagian dari prosedur check-in. Kebijakan kami yang ada tidak memberikan pengecualian medis, apa pun diagnosisnya. Anggota Tim kami menjelaskan hal ini kepada Tamu kami, tetapi tidak pernah mempertanyakan status medis siapa pun dalam prosesnya," kata juru bicara Spirit Airlines kepada Fox News dalam sebuah pernyataan.
"Mulai 19 Maret, penyandang disabilitas dapat mengajukan permohonan pengecualian. Informasi terbaru kami bisa dilihat di website kami," kata juru bicara maskapai penerbangan Spirit.
(sym/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?