Pulau Dewata Bali bukan satu-satunya yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Demikian juga dengan tetangganya, Lombok di NTB.
Sudah setahun lebih pandemi menghantui Indonesia, di mana hal itu juga paling dirasakan oleh para pelaku di sektor pariwisata. Tak berbeda jauh dengan nasib tetangganya Bali, Lombok yang juga bergantung pada pariwisata turut senasib sepenanggungan.
Lesunya pariwisata Lombok disaksikan langsung oleh detikTravel kala berkunjung ke sana Sabtu pekan lalu (27/3). Pada kesempatan itu, tim detikTravel menyusuri sejumlah destinasi populer Lombok seperti Mandalika, Mataram, Senggigi hingga Gili Trawangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari Mandalika yang merupakan destinasi super prioritas serta venue perhelatan bergengsi MotoGP bulan Oktober mendatang. Terlihat pembangunan yang terus dikebut, dari sirkuit, hotel hingga sejumlah infra pendukung seperti jalan dan lainnya.
Kala Minggu pagi kemarin (28/3), tampak wisatawan nusantara, warga lokal dan sedikit turis asing yang berkegiatan di tepi pantai. Namun, jumlahnya masih tidak signifikan.
![]() |
Bertolak ke Mataram yang menjadi pusat pemerintahan, kondisi jalanan begitu lengang. Tiada turis asing yang terlihat, hanya masyarakat setempat yang berkegiatan.
Dari Mataram, perjalanan dilanjutkan ke kawasan wisata pantai populer Senggigi di Lombok Tengah. Memasuki kawasan tersebut, perlahan tampak citra menyedihkan dari destinasi yang dahulu begitu populer di kalangan turis.
Selain rumah makan dan mini market yang tutup, pemandangan umum adalah tulisan For Sale hingga For Rent yang menghiasi sejumlah villa hingga hotel yang bertebaran di pinggir jalan.
Mayoritas villa hingga hotel yang dibubuhi tulisan itu, tampak tak terurus dan ditinggalkan begitu saja. Apabila menoleh ke kawasan perbukitan yang berada di sepanjang jalan Senggigi, panorama villa dan hotel kosong adalah hal biasa di Lombok kini.
Itu baru villa dan hotel yang ditinggalkan, ada juga pembangunan hotel di tepi pantai yang tampak mangkrak dan berhenti. Lombok yang dulu hidup dari pariwisata, kini tengah mati suri akibat COVID-19.
Sedihnya lagi, suasana serupa juga didapati di Gili Trawangan yang sedianya menjadi surga bagi para turis asing yang bosan dengan hingar bingar Bali.
Selanjutnya: Respons Kadispar NTB
Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!