Sekelompok wanita yang terdiri dari porter, pemimpin tur dan wisatawan melakukan trekking di Machu Picchu bersama. Hal ini bertujuan untuk memperingati bulan Sejarah Wanita.
Mengutip Travel+Leisure, Tim Evolution Treks memulai perjalanan mereka pada 30 Maret. Sekelompok wanita itu menempuh jarak sejauh 26 mil atau sekitar 41 km dalam lima hari.
"Saya senang, karena ini murni grup wanita, segalanya berubah. Kami membuktikan bisa melakukannya tanpa pria," kata salah satu anggota tim, Lucia Merclajuly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lucia merupakan pemandu wisata yang menjelajahi Machu Picchu dengan 8 hingga 10 porter. Kebanyakan dari mereka adalah wanita asli Quechua yang tinggal di kota-kota kecil di sepanjang Inca Trail.
Dalam perjalanan, membawa sepaket alat kemah dan peralatan memasak seberat 15 kg. Menurut Lonely Planet, awalnya kelompok tersebut berencana untuk mendaki selama empat hari di sepanjang Inca Trail, namun karena pembatasan pemerintah, mereka harus mengambil rute berbeda.
Meski pembatasan COVID-19 ini membuat rute yang mereka tempuh berubah dan semakin jauh, kelompok ini tak gentar untuk melakukan perjalanan. Dengan menggunakan peralatan yang dibawa porter, rombongan wanita ini akan mendirikan kemah di sepanjang jalan setapak setiap hari. Di sanalah mereka akan makan, istirahat dan bermalam untuk melanjutkan perjalanan.
Memperingati bulan bersejarah wanita, perjalanan ini pun bertujuan untuk mendobrak sterotipe tentang siapa yang bisa menjalankan pekerjaan yang menuntut fisik, selain itu juga mendukung wanita dalam melawan diskriminasi di tempat kerja. Mereka ingin mendapatkan upah yang adil.
Para porter dalam perjalanan akan dibayar sama dengan laki-laki, yaitu USD 87 atau Rp 1,2 juta untuk perjalanan lima hari, ditambah dengan tip. Biasanya, wanita di Peru akan dibayar USD 10 atau sekitar Rp 145 ribu.
Hingga tahun 2017, hanya laki-laki yang bekerja sebagai kuli angkut di Machu Picchu. Saat itulah, kelompok Evolution Treks mulai mempekerjakan wanita menjadi kuli angkut dan pemandu.
"Kami berharap melakukan ini setiap dua minggu pada tahun 2021 dan setiap minggu atau lebih di tahun 2022. Ada banyak minat dalam hal ini," kata salah satu pendiri Evolution Treks.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol