Puluhan pelari tingkat nasional mengikuti lari lintas alam di dua wilayah kabupaten. Mereka berlari dengan start wilayah Kabupaten Bondowoso hingga finish di Banyuwangi.
Dalam gelaran lari lintas alam bertajuk Ijen Geopark Run tersebut, para atlet lari lintas alam asal sejumlah kota di Indonesia itu menempuh rute sepanjang sekitar 70 kilometer. Mereka berasal dari Jakarta, Bandung, Makassar, dan lain-lain.
"Ini merupakan seri ke sekian. Sebelumnya juga digelar di beberapa geopark di Indonesia," kata Ketua Geopark Run Series Indonesia, Yv Tri Saputra, kepada wartawan di lokasi acara, Sabtu (3/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, Geopark Run Series akan terus digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk mendukung adanya Geopark di seluruh Indonesia. Bahkan, ke depan akan semakin banyak digelar.
"Acara seperti ini akan terus digelar. Meski, karena situasi pandemi terpaksa juga kami adakan secara terbatas. Tahun-tahun sebelumnya kami menggelar di daerah Belitung, Ciletuh, Gunungsewu, serta lainnya. Semuanya merupakan kawasan geopark," imbuh Yv Tri Saputra.
Sementara salah seorang peserta mengatakan, even tersebut sangat bagus. Geopark Run Series merupakan upaya mengenalkan lebih dekat kawasan-kawasan Geopark.
"Pemandangan alam di daerah Bondowoso ini luar biasa menarik. Semoga pandemi segera berakhir. Sehingga bisa digelar even yang lebih besar lagi," tutur Santi Gunawan, salah seorang peserta asal Jakarta yang mengaku pernah berlari lintas alam sepanjang 320 km tersebut.
Pantauan detik.com di lapangan, Ijen Geopark Ultra Running ini menempuh jarak sekitar 70 km. Mereka melintasi dua wilayah kabupaten, yakni Bondowoso dan Banyuwangi. Etape pertama Megasari - Paltuding. Dilanjutkan etape berikutnya Paltuding - kota Banyuwangi.
Para pelari mengambil start di puncak Dinding Kaldera Megasari, Ijen, Bondowoso dan finish di pendopo kabupaten Banyuwangi. Dengan medan lintasan bervariasi, yakni off road atau trail running serta jalan raya.
Mereka menyusuri titik-titik yang menjadi situs Ijen Geopark. Selain Megasari, juga melintasi beberapa situs. Diantaranya kawasan Black Lava Pelalangan, Kawah Wurung, serta sungai berair asam Kalipait, dengan finish pada etape pertama itu di Paltuding, TWA Ijen.
Tak berhenti sampai di situ. Berikutnya para pelari juga berlari naik ke kawah yang ada di puncak Gunung Ijen. Setelah mencapai puncak, mereka langsung turun kembali ke Pos Paltuding.
Setelah beristirahat sejenak, mereka kembali melanjutkan larinya hingga finish di pendopo kabupaten Banyuwangi. Kali ini para pelari tersebut didampingi para pelari lokal asal Kota Gandrung tersebut.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum