Pesawat kargo Ethiopian Airlines yang terbang dari Addis Ababa ke Zambia salah bandara tujuan. Secara tidak sengaja pesawat itu mendarat di bandara yang belum jadi.
Pesawat itu beroperasi pada Minggu (4/4/2021) dengan tujuan Bandara Internasional Simon Mwansa Kapwepwe, yang memang melayani penumpang dan kargo di Zambia. Eh, pilot malah membawa pesawat itu landing di bandara yang belum selesai dibangun di Provinsi Copperbelt, utara Zambia. Jaraknya, sekitar 15 km dari bandara seharusnya.
Sekretaris Kementerian Transportasi Zambia Misheck Lungu mengatakan pilot mendarat di Bandara Internasional Copperbelt karena kesalahan. Insiden itu diketahui setelah dia tidak mendapatkan respons ketika mendarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika dia akan mendarat, dia berkomunikasi dengan radar dan mereka mengatakan kepadanya, 'Kami tidak dapat melihatmu'," kata Lungu seperti dikutip dari AFP, Selasa (6/4/2021).
"Jadi, dia mengandalkan penglihatannya karena tidak memiliki kendali dan mendarat di bandara yang masih dalam pembangunan," dia menambahkan.
Setelah menyadari salah bandara, dia kemudian menerbangkan kembali pesawat ke tujuan sebenarnya.
Lungu memastikan tidak ada kerusakan apapun di pesawat itu. Tapi, penyelidikan bakal jalan terus dan bakal melaporkannya secara komprehensif insiden tersebut.
Ethiopian Airlines mengonfirmasi insiden itu dan mengatakan detailnya sedang diselidiki bersama dengan otoritas Zambia.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa pilot belum diberitahu tentang pembangunan bandara baru tersebut.
"Fakta bahwa tidak ada NOTAM (pemberitahuan kepada awak pesawat) dan jarak yang dekat antara kedua bandara itu mungkin telah berkontribusi pada insiden tersebut," kata juru bicara maskapai.
Pembukaan bandara baru buatan China di Zambia itu dijadwalkan pada pertengahan 2020, tetapi tertunda oleh pandemi virus Corona.
Setelah selesai, fasilitas senilai USD 397 juta itu bakal memiliki daya dukung yang lebih besar dari bandara lawas. Di antara yang berbeda adalah fasilitas yang ditingkatkan dan landasan pacu 3.500 meter.
Penerbangan kargo cukup menunjang Ethiopian Airlines secara finansial selama pandemi. Maskapai penerbangan terbesar di Afrika itu menggunakan kembali lusinan pesawat penumpang sebagai pengangkut barang.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?