Bandara Adisutjipto berubah fungsi seiring dengan dibukanya Bandara Internasional di Kulon Progo. Kini bandara itu melayani penerbangan pesawat baling-baling.
Bandara Adisutjipto atau Adisucipto didirikan pada tahun 1940 yang dibangun sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Udara. Awalnya bandar udara ini memiliki nama Maguwo sesuai dengan nama desa yang berada di dekat bandar udara ini yaitu Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 1942 bandar udara ini dipergunakan oleh Tentara Jepang Militaire Luchtvaart. Bulan November 1945 bandar udara ini beserta seluruh fasilitasnya diambil alih oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jogjakarta Timur yang dipimpin oleh Umar Slamet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga di tahun yang sama yaitu tahun 1945, pangkalan Udara Maguwo diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia sehingga dijadikan sebagai tempat Pangkalan Angkatan Udara yang digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia oleh pesawat-pesawat AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia).
Tanggal 17 Agustus 1952 pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto. Bandar udara Adisutjipto masuk ke dalam pengelolaan Perum Angkasa Pura 1 pada tanggal 1 April 1992. Bandar udara ini mengalami perubahan status menjadi PT (PERSERO) Angkasa Pura 1 tanggal 2 Januari 1993.
Bandara Adisutjipto merupakan bandar udara utama yang melayani daerah di Yogyakarta, Indonesia. Bandar udara ini berubah menjadi Bandar Udara Internasional Adisutjipto pada hari Sabtu, 21 Februari 2004.
Bandar udara ini memiliki berbagai rute penerbangan domestik maupun internasional, seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lain yang pastinya memudahkan masyarakat Indonesia maupun WNI untuk melakukan perjalanan udara.
Namun pada hari Minggu, 29 Maret 2020 seluruh penerbangan yang ada di Bandara Adisutjipto baik itu penerbangan domestik maupun penerbangan internasional dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di daerah Temon, Kulon Progo.
Setelah adanya perubahan, maka yang terjadi pada bandar udara ini adalah hanya digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat baling-baling yang meliputi penerbangan komersial maupun non komersial.
Baca juga: Duh! Layang-layang Nyangkut di Roda Pesawat |
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit