3 Hotel BUMN Diubah Menjadi Bercita Rasa Indonesia, Apa Saja?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

3 Hotel BUMN Diubah Menjadi Bercita Rasa Indonesia, Apa Saja?

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 09 Apr 2021 16:42 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara rebranding hotel BUMN
Foto: Kemenparekraf
Denpasar -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan re-branding terhadap tiga hotel milik BUMN.

Ketiganya antara lain, Hotel Inaya Putri Bali yang diubah menjadi Merusaka, Hotel Grand Ina Padang menjadi Truntum dan Hotel Inna di Parapat menjadi Khas Parapat.

Keputusan tersebut diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno merupakan langkah strategis yang diambil Kementerian BUMN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat, jumlah kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara akan kembali hadir seiring dengan dibukanya travel corridor pada ara pariwisata baru.

"Kita sangat mengapresiasi, bersyukur kepada Allah SWT bahwa di tengah pandemi BUMN melakukan satu transformasi, memang ini saat yang tepat untuk kita melakukan pembenahan-pembenahan, karena di tengah pandemi ini tentunya kita punya waktu untuk melakukan pemikiran kembali," ungkap Sandiaga Uno dalam re-branding tiga hotel di Bali pada Kamis (8/4/2021) seperti tercantum dalam rilis yang diterima detikcom.

ADVERTISEMENT

Perubahan nama, desain hingga layanan pada ketiga hotel diungkapkan Sandiaga merupakan bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Karena seperti yang diyakininya, pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi solusi dan lokomotif perubahan atas pemulihan ekonomi nasional yang terpuruk imbas pandemi covid-19.

"Dan kami harapkan akan terciptalah peluang-peluang baru dan lapangan kerja yang berkualitas dan kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tegas Sandiaga Uno bersemangat.

Oleh karena itu, dirinya pun kembali mengingatkan agar perubahan juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Era pariwisata baru yang dibalut dalam bingkai penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro katanya harus dipatuhi dengan penuh kedisiplinan.

"Bahwa kita bersiap-siap memasuki era baru, adaptasi kita harus kita tingkatkan, dan pesan yang sangat jelas dan saya sampaikan, pariwisata dan ekonomi kreatif itu bukan bagian dari pada masalah pandemi ini, tapi kita justru menjadi lokomotif untuk keluar dari pandemi ini," jelas Sandiaga Uno.

"Tentunya dengan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak, dan malam ini kita kolaborasi dengan BUMN," tambahnya.

Dalam kesempatan bersamaan, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Re-branding ketiga hotel tersebut dijelaskannya merupakan langkah awal. Pihaknya bersama Kemenparekraf katanya akan kembali melakukan hal serupa terhadap sebanyak 111 hotel milik BUMN yang tersebar di seluruh Nusantara.

"Secara bertahap di tahun ini akan ada sebanyak 29 hotel yang akan kita re-branding dan dalam tiga tahun ada 111 hotel yang kita re-branding," jelas pria yang akrab disapa Tiko itu.

"Sehingga harapannya dalam 2-3 tahun ke depan, seiring dengan membaiknya pariwisata pasca pandemi kita akan mempunyai banyak hotel-hotel baru yang bisa memberikan cita rasa yang Indonesia dan memberikan kebanggaan kepada brand lokal yang mengusung kearifan lokal di lokasi masing-masing," jelasnya.




(pin/ddn)

Hide Ads