Seorang turis ditahan di bandara setelah membawa 22 ekor siput Afrika raksasa. Ternyata siput ini terlarang dan berbahaya.
Diberitakan Fox News, Sabtu (10/4/2021), pada akhir pekan lalu petugas di Bandara Internasional John F. Kennedy mendapat tangkapan tidak biasa. Mereka menyita 22 ekor giant African snail atau siput Afrika raksasa yang dibawa oleh seorang turis.
Turis itu baru pulang dari Ghana dan balik ke Amerika Serikat. Selain siput, dia juga membawa sekitar 24 pon barang yang tidak biasa, termasuk ekor sapi, daging sapi kering, kalkun beri, wortel, daun obat dan rempah-rempah tradisional Afrika yang dikenal sebagai prekese.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut US Department of Agriculture (USDA), siput ini merupakan salah satu siput paling merusak di dunia karena mengkonsumsi sedikitnya 500 jenis tanaman. Ini mengancam sumber daya pertanian AS dan menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan tropis dan sub-tropis.
Siput ini juga menyebabkan kerusakan struktural pada struktur plester dan semen. Siput juga berkembang biak dengan cepat, menghasilkan sekitar 1.200 telur dalam satu tahun. Siput Afrika raksasa yang sangat invasif juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia karena membawa nematoda parasit yang dapat menyebabkan meningitis.
Menurut USDA, siput Afrika raksasa (Lissachatina fulica) pertama kali ditemukan di Florida selatan pada tahun 1960-an. Butuh waktu 10 tahun dan USD 1 juta untuk memberantasnya.
Siput ini diperkenalkan kembali di Miami pada September 2011. Layanan Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Tanaman USDA, dalam kemitraan dengan Departemen Pertanian dan Layanan Konsumen Florida, sedang melakukan program pengaturan untuk membasmi spesies invasif ini.
Banyak wisatawan tidak mengetahui apa saja yang bisa mereka bawa masuk ke Amerika Serikat. CBP pun meminta turis yang masuk untuk mengunjungi halaman web 'Know Before You Go CBP' sebelum mereka bepergian ke luar negeri dan membawa sesuatu dari luar negeri.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol