Satu keluarga dipaksa turun gegara balita berkebutuhan khusus tidak mengenakan masker di pesawat. Mereka sempat dibela penumpang lainnya.
Diberitakan Fox News, Jumat (9/4/2021), satu keluarga itu menumpang Spirit Airlines. Ari dan Avital Eisenberg, dari Toms River, NJ, pada Senin melakukan penerbangan bersama anak-anak mereka Rikki (2) dan Daniel (7), yang memiliki kebutuhan khusus. Avital juga hamil tujuh bulan.
Mereka berencana menghabiskan liburan Paskah di Florida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, rencana itu gagal total. Seorang pramugari mengusir mereka dari pesawat karena Rikki tidak mematuhi kebijakan memakai masker di pesawat. Maskapai menetapkan bahwa penumpang berusia 2 tahun ke atas harus memakai masker.
Baca juga: Ketika Ibu Negara AS Ngeprank Jadi Pramugari |
Menurut sebuah video yang diunggah di media sosial, seorang pramugari terlihat mengimbau keluarga itu untuk turun dari pesawat karena 'ketidakpatuhan'.
"Sudah kubilang, ketidakpatuhan dan kamu harus turun. Aku tidak ingin melakukan ini," kata seorang pramugari yang bukan anggota kru yang awalnya mengonfrontasi keluarga tersebut.
"Kami memakai masker di pesawat," kata Avital Eisenberg.
"Dia tidak memakainya," kata awak pesawat tentang anak berusia 2 tahun yang duduk di pangkuan ibunya sambil makan yogurt.
"Pilot ingin Anda turun," pramugari itu menambahkan.
"Dia baru berusia dua tahun," Avital menyahut.
Setelah adu pendapat, pramugari meninggalkan keluarga itu dan mengancam akan memanggil polisi.
"Dia terus mengulangi pernyataan bahwa dia ingin saya turun dari pesawat dan saya bilang saya tidak ke mana-mana, saya tidak melakukan kesalahan apa pun," kata Avital Eisenberg.
"Kami mencoba menjelaskan bahwa kami melakukan semua yang kami bisa dengan anak-anak," dia menambahkan.
Penumpang lain terdengar membela keluarga tersebut dan terdengar satu pria mengatakan dia akan memastikan keluarga memakai masker selama penerbangan. Sementara wanita lain mengatakan bahwa anak-anak kecil lain di penerbangan tidak memakai masker.
Cuplikan video lain yang diunggah ke media sosial dilaporkan menunjukkan keluarga tersebut meninggalkan kursi mereka bersama penumpang lain.
Juru bicara Spirit Airlines mengatakan bahwa semua penumpang di pesawat, termasuk keluarga, naik kembali setelah tim perusahaan di Orlando meyakinkan bahwa keluarga tersebut akan mengikuti kebijakan masker.
Maskapai mengatakan keluarga itu menolak memakai masker dan tindakannya bukan karena anak-anak. Dalam prosesnya keluarga Eisenberg itu bilang pernyataan Spirit itu bohong.
Avital Eisenberg menyebut pengalaman itu traumatis bagi anak-anaknya.
"Anak saya melewatkan waktu minum obat. Syukurlah dia tidak mengalami kejang. Dia duduk di sana dengan popok basah karena saya tidak bisa menggantinya selama ini," katanya.
"Putriku menjadi gila karena semua ini. Itu adalah pengalaman mengerikan yang harus dilalui, apalagi seseorang dengan anak berkebutuhan khusus," dia menambahkan.
Peristiwa itu kemudian memunculkan rumor kalau pramugara yang meminta keluarga itu turun dari pesawat dikawal turun dari pesawat oleh petugas polisi Orlando.
Tetapi, Spirit Airlines mengatakan tidak ada keterlibatan polisi dalam kasus masker di pesawat itu. Polisi Orlando telah menyatakan secara terbuka bahwa, meskipun hadir di gerbang, mereka tidak mengambil peran aktif dalam situasi ini.
Menurut traveler, siapa yang benar di sini?
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!