Amerika Serikat (AS) menetapkan bulan April sebagai Bulan Warisan Arab Amerika. Sebagai cara mengingat kontribusi masyarakat keturunan Arab Amerika di Negeri Paman Sam.
Penetapan itu diumumkan Departemen Luar Negeri AS. Selain untuk mengingat kontribusi Arab Amerika sepanjang sejarah, AS juga ingin mengkampanyekan seputar inklusivitas yang menjadi nilai AS.
"Bulan ini, Biro Urusan Eropa dan Eurasia akan menyoroti Arab Amerika di biro kami dalam memajukan kebijakan luar negeri AS dan upaya keamanan nasional di Amerika Serikat dan di seluruh Eropa. Upaya ini adalah bagian dari kampanye yang lebih luas yang merayakan keragaman dan inklusi sebagai nilai inti Amerika," kata Departemen Luar Negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, beberapa negara termasuk Arkansas, Hawaii, Michigan, New York, North Carolina, dan Virginia telah secara independen mengakui April sebagai bulan untuk merayakan warisan Arab Amerika. Akan tetapi Departemen Luar Negeri AS baru mengakuinya secara nasional tahun ini.
"Amerika Serikat adalah rumah bagi lebih dari 3,5 juta orang Arab Amerika yang mewakili beragam budaya dan tradisi. Seperti sesama warga negara mereka, orang Amerika keturunan Arab sangat berperan menjadi bagian dari struktur bangsa ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Kendati keputusan ini dinilai menjadi langkah besar dalam mendorong keberagaman dan kesetaraan, Bulan Warisan Arab Amerika ini masih perlu diakui seluruh pemerintah AS.
Dilansir dari Matador Network, Selasa (13/4/2021) orang yang berperan besar dalam penetapan tersebut adalah perwakilan Rashida Thalib. Ia diketahui memperkenalkan RUU ke Kongres pada 2019 dengan tujuan memperkuat April sebagai Bulan Warisan Arab Amerika yang akan mendorong penerimaan dan pemahaman budaya Arab Amerika yang lebih tinggi.
Menurut catatan Museum Nasional Arab Amerika, keturunan Arab Amerika di AS berasal dari 22 negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Negara-negara itu adalah Aljazair, Bahrain, Kepulauan Komoro, Djibouti, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Mauritania, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum