Warga di Kabupaten Polewali Mandar memiliki tradisi unik menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Mereka menggelar tradisi mattunu sulong sejenis pelita, yang cahayanya dipercaya dapat membawa keberkahan.
Seperti yang dilakukan warga Lingkungan Sekka-Sekka, Kelurahan Batupanga, Kecamatan Luyo, Senin petang. Ratusan sulong yang ditempatkan di pinggir jalan depan rumah warga, membuat suasana malam di daerah ini, tampak indah bermandikan cahaya api dari sulong.
Berdasarkan pantauan wartawan, sulong tidak hanya di tempatkan di pinggir jalan, tetapi juga pada semua sudut rumah hingga halaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini setiap tahun dilaksanakan, menurut pemahaman kami, menurut pesan dari nenek kita, ada berkahnya, itu yang mendasari dari nenek kita harus dilaksanakan, " kata salah seorang warga, Juma kepada wartawan, Senin malam (12/04/2021).
![]() |
Selain itu, tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun ini, diyakini menjadi penerang bagi umat manusia dari kegelapan.
"Ini juga sebagai tanda datangnya bulan suci Ramadhan, harapannya, warga khususnya umat muslim mendapat keberkahan selama bulan suci, dijauhkan dari perbuatan terlarang ataupun dosa," ungkap Juma.
Sulong terbuat dari buah kemiri yang ditumbuk bersama kapas, hingga menyerupai adonan kue. Buah kemiri dipilih, lantaran mengandung minyak sehingga mudah terbakar dan bertahan lama.
![]() |
Proses pembuatannya cukup mudah, adonan buah kemiri dan kapas dililitkan pada sepotong bambu, kemudian dikepal agar tidak terlepas.
Kendati proses pembuatannya terbilang mudah, namun seiring berjalannya waktu, tidak banyak lagi warga yang menggunakan sulong sebagai pelita menyambut bulan suci Ramadhan. "Sekarang warga lebih memilih memakai lilin, karena lebih praktis dan efisien, " tutur warga Polewali Mandar lainnya Becce.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol