Kepri-Singapura Buka 7 Mei, Jika Tidak Buka Juni, Hotel Tutup Ada Ancaman PHK

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kepri-Singapura Buka 7 Mei, Jika Tidak Buka Juni, Hotel Tutup Ada Ancaman PHK

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 14 Apr 2021 19:12 WIB
Pantai Lagoi di Pulau Bintan
Wisata Lagoi. Foto: (Chaidir Anwar Tanjung/detikTravel)
Bintan -

Pemberlakuan Travel Corridor Arrangement (TCA) atau travel bubble antara Kepulauan Riau (Kepri) dengan Singapura bakal dimulai pada 7 Mei 2021. Pemerintah mewanti-wanti pelaksanaannya tetap hati-hati.

Dilansir dari Antara, Rabu (14/4/2021) pemerintah akan membuka travel bubble antara Singapura dengan Lagoi di Bintan dan Nongsa di Batam, Kepri akan dimulai bulan depan. Keputusan ini mundur dari jadwal semula yakni 21 April 2021.

"Rencana dibuka pada 7 Mei. Sekarang sedang pembahasan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar melalui webinar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai saat ini pihaknya masih berupaya agar perbatasan Indonesia dengan Singapura dapat dibuka meski secara terbatas. Upaya tersebut dilakukan demi memulihkan pariwisata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Berdasarkan catatannya, Buralimar menyebut kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri merosot hingga 85 persen.

ADVERTISEMENT

"Apabila perbatasan tidak buka pada Juni, banyak hotel tutup dan terjadi PHK. Maka kami ingin travel bubble dibuka,"katanya.

Di samping itu, pihaknya meyakini bahwa koridor perjalanan yang dituju yakni Nongsa dan Lagoi relatif aman meskipun angka penularan COVID-19 di Kepri secara keseluruhan mulai meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami merujuk bukan hanya daerah tapi destinasinya seperti Lagoi dan Nongsa yang eksklusif enclave,"ujarnya.

Selain itu, Buralimar juga mengatakan bahwa program vaksinasi terus dijalankan pemerintah. Vaksinasi menjadi indikator dan fokus perhatian Singapura dalam melihat keseriusan Indonesia menangani COVID-19.

Buralimar optimis perbatasan Singapura akan dibuka secara terbatas dengan Kepri mengingat banyak warganya yang ingin liburan.

"Wisman dari Singapura sudah tidak sabar datang ke Kepri. Tapi kebijakan berada di pemerintahnya, G to G," katanya.




(pin/ddn)

Hide Ads