Inggris tengah berduka karena meninggalnya Pangeran Philip. Tahu enggak sih kalau sebuah pulau di Vanuatu selama ini memuja Pangeran Philip bagai dewa.
Pulau Tanna di Vanuatu sudah memuja Pangeran Philip selama dua dekade. Pangeran bergelar Duke of Edinburgh atau Adipati Edinburgh ini dipuja bagai dewa, seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (15/4/2021).
Karena ini, tak hanya Inggris yang berduka. Periode berkabung juga dilakukan oleh suku di Tanna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hubungan antara orang-orang di Pulau Tanna dan orang-orang Inggris sangat kuat. Kami mengirim ucapan duka cita kami kepada keluarga kerajaan dan rakyat Inggris," ujar ketua suku Chief Yapa.
Di masa berkabung ini, penduduk desa akan bertemu dan melakukan upacara bagi Pangeran Philip selama beberapa pekan. Ya, Pangeran Philip dianggap sebagai keturunan roh atau dewa yang sangat kuat yang tinggal di salah satu gunung mereka.
Acara ritual akan diisi dengan tarian ritual, menggelar prosesi dan memperlihatkan memorabilia Pangeran Phillip. Sementara para pria akan meminum kava, minuman yang wajib hadir dalam acara seremonial yang dibuat dari akar tanaman kava.
Puncak acaranya akan diakhiri dengan pertemuan penting sebagai aksi pungkasan dari upacara berkabung mereka. Ubi dan kava wajib ada sebagai simbol kemakmuran. Babi juga akan disembelih sebagai persembahan utama.
Orang-orang Tanna, sudah memuja Pangeran Philip selama setengah abad. Kini sudah ada beberapa ribu pengikut. Pusatnya di desa Yakel dan Yaohnanen.
Mereka masih hidup dengan cara tradisional. Uang, telepon genggam masih jarang digunakan. Orang-orang Tanna memang membuat pilihan untuk menolak dunia modern.
Sewaktu hidupnya, Pangeran Philip menanggapi perihal dia dianggap menjadi dewa di Pulau Tanna dengan penuh hormat. Pangeran Philip mengirimkan beberapa surat dan foto dirinya kepada anggota suku. Anggota suku pun mengirimkan penghormatan lain berupa benda berharga milik suku.
Salah satu hadiah pertama mereka adalah alat ritual tradisional yang disebut nal-nal, yang diberikan pada pertemuan tahun 1978 yang diadakan oleh penduduk desa untuk meminta informasi lebih lanjut tentang Pangeran Philip.
"Jadi komisaris residen Inggris membuat presentasi foto Pangeran Philip. Ratusan orang ini hanya menunggu, duduk atau berdiri di bawah semak-semak. Begitu sunyi, kami bisa mendengar tetes air jatuh," kata antropolog Kirk Huffman yang telah mempelajari suku-suku tersebut sejak tahun 1970-an.
"Salah satu kepala suku kemudian memberikan tongkat untuk diberikan kepada Pangeran Philip, dan menginginkan bukti bahwa ia menerimanya," ujarnya.
Benda itu kemudian dikirim ke Inggris, di mana foto Pangeran Phillip yang memegang tongkat itu diambil dan dikirim kembali ke penduduk desa.
Siapa Pengganti Pangeran Philip di Tanna?
Kematian Pangeran Philip telah memicu pertanyaan tentang siapa yang akan mengambil alih posisinya sebagai figur spiritual suku tersebut. Pembahasan mengenai itu sedang berlangsung, dan mungkin akan perlu waktu lama sebelum akhirnya mereka menentukan penerusnya.
Tetapi bagi pengamat yang akrab dengan Vanuatu, di mana adat suku biasanya menyatakan bahwa gelar kepala suku diwarisi oleh keturunan laki-laki, jawabannya jelas.
"Mereka mungkin berkata, ia telah menyerahkan tugas kepada Charles untuk melanjutkan misinya," kata Huffman.
Bahkan jika Pangeran Charles menjadi inkarnasi terbaru dewa mereka, Pangeran Philip tidak akan dilupakan dalam waktu dekat.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol