Sebuah kompetisi internasional digelar oleh UNESCO untuk merekonstruksi masjid bersejarah di Irak. Pemenangnya adalah arsitektur dari Mesir.
Kompleks Masjid Al Nouri yang bersejarah di Mosul, Irak rusak parah akibat konflik pada tahun 2017. Pembangunan masjid kembali merupakan bagian dari proyek rehabilitasi kota kuno tersebut.
Masjid yang dibangun pada abad ke 12 itu terdampak pertempuran antara kelompok ISIL (ISIS) dengan pasukan Amerika Serikan dan Irak. Konflik tersebut dikenal dengan Pertempuran Mosul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum ditangkap oleh pasukan pemerintah, ISIS meledakkan situs tersebut. Sehingga, rekonstruksi dilakukan untuk menghidupkan kembali situs Islam bersejarah tersebut.
"(Rekonstruksi) akan menjadi tonggak dalam proses memajukan rekonsiliasi kota yang dilanda perang dan kohesi sosial," kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.
Bagi Audrey, situs warisan dan monumen bersejarah merupakan kunci untuk menghidupkan kembali semangat Mosul dan Irak secara keseluruhan.
"Situs warisan dan monumen bersejarah adalah katalisator yang kuat untuk rasa memiliki, komunitas dan identitas," tambahnya.
Kompetisi tersebut dimenangkan oleh para arsitek dari Mesir, Salah El Din Samid Hareedy, Khaled Farid El-Deeb, Sherif Farag Ebrahim dan Tarek Ali Mohamed. Selain itu, ada pula empat arsitek perancang lainnya yang terlibat.
![]() |
Konstruksi akan dimulai akhir tahun 2021 yang akan membangun kembali aula sholat Al Nouri dan mengintegrasikan kompleks, ruang publik terbesar di Kota Tua Mosul ke dalam lingkungan perkotaannya melalui ruang terbuka.
UNESCO meluncurkan kompetisi pada November 2020. Koordinasi pun dilakukan dengan Kementerian Kebudayaan Irak, Irak Sunni Endowment dan dukungan dari Uni Emirat Arab. Pemenangnya akan mendapat uang sebanyak USD 50.000 atau sekitar Rp 728 juta.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum