Tak cuma hotel di Indonesia yang terkena imbas pandemi COVID-19, hotel Belanda pun mengalami hal serupa. Mereka akhirnya menjual burger koki Michelin dengan harga murah.
Setahun setelah kasus COVID-19 ditemukan di Belanda, negara itu masih berusaha untuk bangkit. Tak terkecuali untuk sektor perhotelan karena saat ini mobilitas wisatawan domestik dan internasional masih terbatas.
Untuk dapat mempertahankan bisnisnya, hotel-hotel pun menyediakan layanan take away untuk menu bintang lima mereka. Salah satunya dilakukan hotel mewah Waldorf Astoria Amsterdam yang menjual makanan dengan harga lebih terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tarif sewa kamar USD 700 (sekitar Rp 10 juta) per malam, hotel ini biasanya menyajikan makanan mahal dan mewah karya dua koki Michelin star. Namun kini mereka menjual burger takeaway seharga USD 20 (sekitar Rp 292 ribu).
"Cara kami melakukannya, cara kami menyiapkannya, cara kami menyajikannya, cara kami membungkusnya sangat berbeda dengan burger lainnya,"kata Manajer Hotel Roberto Payer.
Dengan harga tersebut ditambah biaya pengiriman Uber Eats, burger Waldorf Signature dilengkapi dengan patty daging Holstein-Frisian 240 gram. Burger ini juga disajikan dengan bacon Duke of Berkshire Inggris, roti brioche Prancis dan keju Belanda tua serta makanan pelengkap buatan sendiri lainnya.
Menurut koki eksekutif Sidney Schutte, membuat burger yang sempurna itu membutuhkan proses yang serius. Selagi melayani pemesanan takeaway, ia juga menjalankan dua restoran Spectrum dengan status Michelin Star tapi tidak menyajikan menu burger.
"Saya sedikit gugup. Apa ini akan baik-baik saja? Apa akan baik-baik saja?" kata dia.
Namun dia optimistis bahwa burger buatannya pasti enak. "Burger terbaik yang bisa Anda beli di sini di Amsterdam, harus sempurna," ujarnya.
Sementara itu para pembeli memberikan ulasan di Uber Eats dengan 4,8 bintang dari 5.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan