Bule Ini Disebut-sebut Netizen +62 Pelaku Mesum di Gunung Batur

Aksi bule nyeleneh di Gunung Batur, Bali yang bikin video mesum dilacak oleh warganet Indonesia. Diduga, dia bule Rusia yang memang bekerja sebagai artis dan model porno.

Video berisi adegan mesum oleh Bule yang diunggah dalam situs konten dewasa itu viral belakangan. Video yang telah ditonton 1,2 juta orang itu diduga dibuat di Bali.

Dari penelusuran kepolisian, adegan dewasa tersebut dilakukan di Kawasan Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Gunung Batur. Kawasan itu merupakan area sakral bagi umat Hindu.

Aparat berwenang di Bali masih mencari pelaku adegan mesum di Gunung Batur. Menurut Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan menerjunkan tim untuk menelusuri kasus tersebut.

Siapa model bule itu masih belum jelas, namun netizen Indonesia sudah ramai-ramai menyebut nama seorang model wanita bernama Miha Nika. Dia adalah seorang warga negara Rusia dengan nama akun Instagram @m1han1ka69.

Dilihat detikcom, akunnya dipenuhi komentar dari netizen asal Indonesia.

"OH INI YANG MESUM DIGUNUNG INDO," tulis akun @abouuttakwkwwe.

"Ini dia yang mesum di gunung?" tambah @poetrhdy96.

Tapi bagi segelintir orang, Nika cukup terkenal. Sebenarnya, siapa sih Miha Nika itu? Dari laman Instragramnya, Nika diketahui seorang model dan aktris film dewasa. Nika memiliki akun Only Fans, sehingga fansnya dapat melihat dan mengunduh video seksinya secara berbayar.

Tak jauh beda dengan Only Fans, media Pornhub pun sama. Seperti yang kita tahu, bahwa Pornhub adalah situs konten dewasa yang sudah diblokir oleh pihak Kominfo.

Dari laman Instagramnya, Nika terlihat jarang posting. Hanya ada delapan unggahan dan komentar dari fansnya. Kebanyakan mereka menggunakan bahasa Rusia dan memuja kecantikan Nika.

Mungkin Nika tahu kebiasaan orang Indonesia. Karena unggahan terbarunya tak memiliki kolom komentar. Sehingga, mau tak mau, warga +62 komentar di unggahan lama.

AgungDhana menyebut meski telah beredar nama Miha Nika melalui berbagai akun di media sosial, mereka belum dapat memastikan bahwa itu nama asli. Sebabnya, identitas di media sosial kerap menggunakan nama samaran.

"Tentunya masih ditelusuri lah. Nanti kalau kita sudah dapat identitasnya atau tanggal lahirnya baru bisa dicek di sistem imigrasi. Kalau masih nama nama akun kadang-kadang akunnya juga namanya mungkin nama panggung atau apa," kata Agung Dhana.

"Itu kan tidak terdetek dia di data imigrasi. Jadi kita masih menelusuri, sama sama mencari ini, cybercrime Polda (Bali) juga mencari untuk identitas kemudian kita juga minta tolong dari imigrasi," dia menambahkan.