Kunjungi Sentra Songket Pandai Sikek, Sandiaga: Jangan Ditawar Ya!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kunjungi Sentra Songket Pandai Sikek, Sandiaga: Jangan Ditawar Ya!

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 23 Apr 2021 11:31 WIB
Pandai Sikek penenun kain songket di Tanah Datar
Pandai Sikek, penenun kain songket di Tanah Datar, Sumbar (Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Tanah Datar -

Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke perajin kain songket Pandai Sikek yang sudah tersohor. Dia minta agar calon pembeli kain songket untuk tidak menawar.

Sebab, Sandiaga menyaksikan sendiri betapa sulitnya untuk membuat selembar kain songket menggunakan alat tenun yang masih tradisional. Dia bahkan sempat menjajal sendiri menggunakan alat tenun tersebut, meski cuma sebentar.

"Kalau beli jangan ditawar ya! Bisa satu bulan ini bikinnya," seloroh Sandiaga, Rabu (21/4/2021) petang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu satu bulan paling cepat pak. Bisa lebih," timpal salah satu ibu-ibu perajin kain songket di Pandai Sikek.

Pandai Sikek adalah salah satu nagari di Kecamatan 10 Koto, Kabupaten Tanah Datar. Nagari ini terletak di antara Padang Panjang dan Bukittinggi. Pandai Sikek sudah dari dulu terkenal sebagai daerah penghasil kain songket dengan kualitas wahid.

ADVERTISEMENT
Pandai Sikek penenun kain songket di Tanah DatarSandiaga berfoto dengan warga Pandai Sikek (Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikcom)

Dalam kunjungannya ke Pandai Sikek, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau langsung keadaan para perajin kain songket di sana. Dia juga mendengarkan keluhan para perajin.

Salah satunya adalah soal menurunnya jumlah wisatawan akibat pandemi virus Corona dan juga mahalnya tiket pesawat. Penurunan itu bisa mencapai angka 75%. Kalau dulu bisa setiap hari wisatawan datang, sekarang hanya ada 1 wisatawan dalam sepekan.

Merespon hal itu, Sandiaga akan memberikan solusi berupa subsidi ongkos kirim sehingga wisatawan yang ingin berbelanja kain songket Pandai Sikek tidak perlu jauh-jauh ke sana, plus bisa memesan sampai ke depan rumah dengan biaya yang murah, karena ongkirnya ditanggung oleh pemerintah.

"Kalau saya lihat mungkin salah satu solusinya subsidi ongkir itu, ongkos kirim. Ini yang coba kita rancang satu skema travel pattern agar ekonomi kreatif kita tetap hidup," pungkas Sandiaga.




(wsw/msl)

Hide Ads