Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke perajin kain songket Pandai Sikek yang sudah tersohor. Dia minta agar calon pembeli kain songket untuk tidak menawar.
Sebab, Sandiaga menyaksikan sendiri betapa sulitnya untuk membuat selembar kain songket menggunakan alat tenun yang masih tradisional. Dia bahkan sempat menjajal sendiri menggunakan alat tenun tersebut, meski cuma sebentar.
"Kalau beli jangan ditawar ya! Bisa satu bulan ini bikinnya," seloroh Sandiaga, Rabu (21/4/2021) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu satu bulan paling cepat pak. Bisa lebih," timpal salah satu ibu-ibu perajin kain songket di Pandai Sikek.
Pandai Sikek adalah salah satu nagari di Kecamatan 10 Koto, Kabupaten Tanah Datar. Nagari ini terletak di antara Padang Panjang dan Bukittinggi. Pandai Sikek sudah dari dulu terkenal sebagai daerah penghasil kain songket dengan kualitas wahid.
Dalam kunjungannya ke Pandai Sikek, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau langsung keadaan para perajin kain songket di sana. Dia juga mendengarkan keluhan para perajin.
Salah satunya adalah soal menurunnya jumlah wisatawan akibat pandemi virus Corona dan juga mahalnya tiket pesawat. Penurunan itu bisa mencapai angka 75%. Kalau dulu bisa setiap hari wisatawan datang, sekarang hanya ada 1 wisatawan dalam sepekan.
Merespon hal itu, Sandiaga akan memberikan solusi berupa subsidi ongkos kirim sehingga wisatawan yang ingin berbelanja kain songket Pandai Sikek tidak perlu jauh-jauh ke sana, plus bisa memesan sampai ke depan rumah dengan biaya yang murah, karena ongkirnya ditanggung oleh pemerintah.
"Kalau saya lihat mungkin salah satu solusinya subsidi ongkir itu, ongkos kirim. Ini yang coba kita rancang satu skema travel pattern agar ekonomi kreatif kita tetap hidup," pungkas Sandiaga.
(wsw/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!