Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung. Sandiaga menyebut belum ke Sumatera Barat kalau tidak ke Istano Basa Pagaruyung.
Menparekraf Sandiaga Uno meneruskan lawatannya keliling Sumatera Barat pada hari Kamis (22/4). Di hari kedua ini, dia berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung yang berada di Batusangkar, ibu kota Kabupaten Tanah Datar.
Dalam kunjungannya, Sandiaga ditemani Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Bupati Tanah Datar Eka Putra, hingga politisi Gerindra Andre Rosiade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istana megah yang terbuat dari kayu ini merupakan peninggalan Kerajaan Pagaruyung. Istananya terdiri dari 3 lantai, dimana di lantai pertama terdapat 9 ruangan kamar.
Masing-masing ruangan kamar memiliki fungsinya masing-masing. Ada yang berfungsi sebagai kamar bagi anak perempuan yang sudah menikah. Ada pula kamar untuk 'Bundo Kanduang' alias Ibu Kandung.
![]() |
Ditemani seorang pemandu, Sandiaga tampak mengagumi setiap sudut Istano Basa Pagaruyung saat diajak mengelilingi isinya. Sang pemandu pun menjelaskan setiap filosofi yang terkandung di dalam istana. Mulai dari kain 7 lapis hingga kenapa tidak ada kursi di dalam istana.
"Sesuai dengan filosofi orang Minang, 'Duduk Samo Rendah, Tagak Samo Tinggi', Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi," jelas sang pemandu.
Sandiaga pun mendengarkan dengan serius penjelasan dari sang pemandu. Dia bahkan sempat mencoba teknologi QR Code, dimana dia memindai barcode untuk mendapatkan informasi tentang Istano Basa Pagaruyung. Sandiaga pun dibuat terkagum-kagum.
"Kalau tidak ke Istano Basa Pagaruyung, belum ke Sumatera Barat," kata Sandiaga.
![]() |
Sang pemandu pun menjelaskan bahwa dalam sistem Matrilineal yang dianut masyarakat Minang, perempuan memiliki kedudukan yang amat penting. Perempuan sangat dilindungi dan dihormati di dalam keluarga. Perempuan bahkan diberi predikat sebagai manajer atau bahkan Chief in Command dalam rumah.
Sandiaga pun menilai Istano Basa Pagaruyung sebagai destinasi yang sangat ikonik dan wajib dikunjungi di Sumatera Barat karena sesuai dengan konsep pariwisata yang akan ngetren ke depan, yaitu wisata yang memadukan keindahan alam dan kebudayaan.
"Jadi itulah hasil kunjungan kita. Ini merupakan satu destinasi yang ikonik dan menjadi daya tarik utama ke Sumatera Barat. Sesuai dengan konsep pariwisata alam terbuka dan berbudaya, Nature and Culture," pungkas Sandiaga.
(wsw/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan