Taj Mahal yang Kembali Ditutup karena Tsunami COVID-19

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taj Mahal yang Kembali Ditutup karena Tsunami COVID-19

Putu Intan - detikTravel
Senin, 26 Apr 2021 15:35 WIB
India masih berada di posisi kedua setelah AS dengan jumlah kasus Corona terbanyak. Namun, pemerintah malah memperbolehkan warganya untuk mengunjungi Taj Mahal.
Taj Mahal. Foto: AP/Pawan Sharma
New Delhi -

Ikon India, Taj Mahal ditutup hingga 15 Mei 2021. Hal ini dilakukan karena terjadi lonjakan kasus COVID-19 di sana.

India disebut dilanda tsunami COVID-19 lantaran kasus positifnya mencapai lebih dari 300.000 per harinya. Pada hari Minggu (25/4) jumlah kasusnya bahkan nyaris menyentuh angka 350.000.

Lebih dari 2.000 orang dilaporkan meninggal setiap hari lantaran rumah sakit tak lagi punya persediaan kamar, oksigen, dan obat-obatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat kondisi yang kian memburuk, Survei Arkeologi India (ASI) memutuskan untuk menutup situs-situs yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Pada 22 April 2021, mereka menutup 3.693 museum, monumen, dan situs termasuk Qutub Minar, makam Humayun dan Taj Mahal.

"Kami sudah memutuskan untuk menutup semua monumen, situs dan museum yang dilindungi secara terpusat di bawah Survei Arkeologi India dengan segera dan hingga 15 Mei 2021 atau hingga informasi lebih lanjut," kata Direktur ASI, NK Pathak seperti dikutip dari New Indian Express, Senin (26/4/2021).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, selagi ditutup, Taj Mahal kabarnya akan direkonstruksi dan dibersihkan. Hal itu diungkapkan Arkeolog Pengawas ASI, Agra Circle, Vasant Kumar Swarnkar. Ia berharap ketika kembali dibuka, Taj Mahal sudah benar-benar siap menerima wisatawan.

"Selama penutupan, perawatan lumpur akan diterapkan pada kubah utama Taj Mahal dan akan dilakukan konservasi menara di monumen itu," kata dia.

"Batu-batu tua seni pietra dura di gerbang kerajaan akan diubah dan akan diberi tampilan baru," ia mengungkapkan.

Selain menutup tempat yang menimbulkan kerumunan, India saat ini juga mengambil langkah untuk me-lockdown ibu kota India, New Delhi. Kota-kota lain di India juga memberlakukan hal yang sama serta memberlakukan aturan jam malam atau pembatasan lainnya untuk menahan laju penyebaran COVID-19. Kasus positif harian di India selama 7 hari rata-rata mencapai 310.000 kasus.

Simak video 'Malapetaka Corona Tak Kunjung Berlalu, New Delhi Perpanjang Lockdown':

[Gambas:Video 20detik]



(pin/ddn)

Hide Ads