Badan Otorita Borobudur (BOB) telah merampungkan masterplan pembangunan Borobudur Highland, sebuah kawasan pariwisata terpadu berbasis resort yang diproyeksikan menjadi produk pariwisata baru di Kawasan Pariwisata Borobudur, Jawa Tengah. Apa saja isi master plan tersebut?
Dalam masterplan ini, kawasan Borobudur Highland terbagi menjadi 5 zona yaitu, Zona Gerbang Masuk (the gate), Zona Resort Eksklusif (exclusive resort), Zona Wisata Petualangan (adventure tourism), Zona Wisata Budaya (cultural tourism), dan Zona Ekstrim (extreme tourism).
Selain itu, dikembangkan beberapa sarana dan wahana antara lain Komersial UMKM, Amphitheater, Taman Anggrek, Tree Top Cycling, Mountain Biking, Multimedia Night Walk, Zip Coaster, Outbond Centre, Children playgroup and mini zoo, Borobudur Conner, Health, Spa, and Wellness Centre, Forest traching dan Off Road. Pengembangan ini dipusatkan di lahan berstatus hak pengelolaan (HPL) seluas 29 hektar dari total luas lahan yang tersedia yakni mencapai 300 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada dua macam (pengembangan) satu di atas HPL, satunya lahan kerjasama dengan perhutani. Kalau di atas HPL pembangunan dilakukan masif, jadi nanti bentuknya villa, kalau di luar seperti bobobox (jaringan hotel kapsul waralaba di Indonesia)," ujar Direktur Utama BOB, Indah Juanita dalam sosialisasi masterplam zona otorita Kawasan Pariwisata Borobudur di Wates, Kulon Progo, Selasa (27/4/2021).
"Kita juga membuat atraksi wisata seperti flying fox, down hill, theme park. Nanti juga ada Amphitheater untuk menampung atraksi budaya," sambungnya.
Indah menjelaskan tema yang diangkat dalam pengembangan Borobudur Highland adalah cultural eco-resort. Proyek ini bernilai investasi tidak kurang Rp 1.5 triliun. Nilai ini belum termasuk pembiayan infrastruktur dasar seperti pembuatan jalur jalan, penyediaan air bersih, dan air minum yang ditaksir mencapai Rp 290 miliar.
Digadang-gadang kehadiran Borobudur Highland bisa menyerap hingga 1.800 tenaga kerja di seputar Zona Otoritatif. "Masyarakat akan banyak dapat manfaat, pertama mereka bisa terserap tenaga kerjanya, baik saat konstruksi maupun operasional nanti. Lalu ada pertumbuhan nilai lahan di sekitarnya dan juga permintaan untuk logistik," ucap Indah.
BOB menargetkan pengembangan Borobudur Highland kelar pada 2030 mendatang, di mana 17 kavling untuk pembangunan resort terisi dengan okupansinya 70 persen. Ditargetkan resort bisa menyediakan lebih dari 1.000 kamar.
Adapun saat ini BOB sudah memasuki proses pembangunan dengan diawali sosialisasi masterplan kepada stakeholder terkait di kawasan zona otorita.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol