Persiapan untuk membawa rendang dalam ajang Spices of The World telah selesai. Rencananya, gelaran itu diadakan di Expo Dubai pada pertengahan tahun mendatang.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam rapat virtual pada Rabu (29/4/2021).
Dalam paparannya, Sandiaga Uno menyampaikan sejumlah laporan terkait kunjungannya bersama Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Mohammad Rudy Salahuddin ke Kota Payakumbuh, Sumatera Barat pada beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menyampaikan adanya kolaborasi yang sudah terbangun antara pelaku usaha rendang, pemerintah daerah dan Kementerian Perindustrian. Merekalah yang menjadi inisiator Sentra Rendang Payakumbuh.
"Saya lihat ini satu kolaborasi yang bagus di Payakumbuh. Payakumbuh ini keren banget pak, bahwa sudah jadi branding daripada City of Rendang dan sekarang ini sudah ekspor mereka, sudah rutin ekspornya," ungkap Sandiaga, Kamis (29/4/2021).
"Saya berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian yang menginisiasi ini semua, dan ini betul-betul sudah ada sertifikasinya, market demand-nya (permintaan) sudah ada dan aktivitas bisnisnya juga sudah melibatkan public private partnership," jelasnya.
Kolaborasi yang terbangun katanya meliputi seluruh aspek, mulai dari UKM berskala kecil hingga pelaku usaha berskala industri. Mereka diungkapkan Sandiaga memproduksi rendang dengan cita rasa khas yang dikemas dengan sangat baik.
Oleh karena itu, dirinya meyakini Sentra Rendang Payakumbuh dapat menjadi pilot project dalam Spices of The World di Expo Dubai.
"Kemasan bumbu rendangnya juga sudah luar biasa, diversifikasi produk dan branding-nya juga sudah ada. Jadi menurut kami ini bisa jadi pilot project," papar Sandiaga.
"Kolaborasinya juga jalan, jadi bukan hanya yang besar-besar, tapi juga ada UKM yang tergabung. Dan di sini juga ada local champion-nya, jadi pemerintah daerah dan UMKM lokalnya mendorong serta ketersambungan dengan pasar," paparnya.
Walau begitu, Sandiaga mengaku masih akan menyempurnakan berbagai aspek dari produk Sentra Rendang Payakumbuh. Harus ada transformasi kemasan rendang supaya lebih kekinian dan sesuai dengan pasar luar negeri, seperti Eropa, Timur Tengah maupun pasar tradisional.
Begitu juga dengan standardisasi rendang, sehingga produk yang dihasilkan dapat seragam, baik cita rasa, hingga kualitas dagingnya.
"Ini masih sangat rudimentary (belum sempurna) kita harapkan bisa jadi tempat untuk kita dukung pasar yang ada di depan, terkoneksi dengan sentra industri dan suplainya langsung dari masyarakat, tapi skalanya ini menggabungkan antara UKM dan juga dari segi industrialisasinya," ungkap Sandiaga.
"Nah ini mudah-mudahan bisa kita pasarkan dalam konsep Spices of The World ini di restoran-restoran luar negeri, saya harapkan bahwa Spices of The World ini bisa menjadi pemicu kita membawa kuliner Indonesia mendunia," tambahnya.
Menyimak paparan, Luhut menyambut baik hasil kunjungan langsung Sandiaga ke Sentra Rendang Payakumbuh. Kota Payakumbuh yang dikenal sebagai Kota Rendang akan menjadi pemasok utama rendang dari Indonesia.
Walau begitu, dirinya berharap Kemenparekraf dapat menetapkan standarisasi produk, khususnya produk yang bakal diekspor ke luar negeri.
"Nanti dibuat standarisasi, nanti bagaimana kita mendorong ini, termasuk tadi rempah-rempah yang bisa dikirim ke tempat-tempat tertentu," ungkap Luhut.
"Kemudian pikiran saya, negara mana sih yang kita mau target? Negara barat atau Afrika dan kota mana? Jadi kalau saya pikir eloknya kita buat study aja dulu mengenai rendang itu, sehingga betul-betul memang nggak dari nol kita mulainya di sana," tutupnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!