Jejak Tapak Tangan Peradaban Maya Kuno Ditemukan di Meksiko

Lusinan jejak telapak tangan berwarna hitam dan merah peradaban Maya kuno ditemukan dalam gua di Meksiko. Apa maknanya?

Dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2021), jumlah jejak telapak tangan itu mencapai 137 buah, mayoritas merupakan telapak tangan anak-anak.

Diperkirakan telapak tangan itu berusia 1200 tahun. Kala itu merupakan akhir puncak klasik Maya kuno, saat Suku Maya mencapai masa mdoern dengan kemajuan ilmu matematika dan astronomi.

Gua itu berada di dekat ujung utara semenanjung Yucatan di Meksiko. Di sana terdapat piramida yang menjulang tinggi tepat di pusat kota, Uxmal dan Chichen Itza. Piramida itu terletak sekitar 10 meter di bawah pohon ceiba besar, pohon yang dianggap suci oleh Suku Maya.

Arkeolog Sergio Grosjean berpendapat bahwa cetakan telapak tangan itu dibuat oleh anak-anak yang sedang memasuki masa pubertas. Itu berdasarkan analisis ukurannya dan warna.

"Mereka mencetak tangan mereka di dinding dengan warna hitam... yang melambangkan kematian, tapi itu tidak berarti mereka akan dibunuh, melainkan kematian dari perspektif ritual," kata Grosjean.

"Kemudian, anak-anak mencetak tangan dengan warna merah, yang mengacu pada perang atau kehidupan," dia menambahkan.

Artefak peradaban Maya lain juga ditemukan di dalam gua, di antaranya ukiran wajah dan enam patung relief yang dicat, yang berasal dari antara 800-1.000 Masehi, saat kekeringan parah melanda wilayah itu.

Meskipun pemukiman Suku Maya pertama sudah ada sejak hampir 4.000 tahun yang lalu, namun masih ada kelompok besar yang tersisa saat kedatangan Spanyol, pada awal 1500-an.

Suku Maya kemudian melanjutkan komunitasnya di selatan Meksiko, seperti di Chiapas dan Campeche atau di Guatemala dan Belize.

Video: Melihat Tradisi Suku Maya di Meksiko, Bersihkan Tulang Jenazah Kerabat

Video: Melihat Tradisi Suku Maya di Meksiko, Bersihkan Tulang Jenazah Kerabat