Menparekraf Sandiaga Uno siap menggelontorkan Rp 3,7 Triliun untuk pemulihan pariwisata di tanah air di masa pandemi. Untuk NTB, jumlahnya akan ditingkatkan.
Dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,7 Triliun sudah disiapkan untuk pemulihan pariwisata Indonesia. Ada pemerataan dan perimbangan dana pemulihan destinasi sesuai porsi dan kondisi destinasi wisata di daerah masing-masing.
Dari dana tersebut, NTB mendapat alokasi 40 persen dari total dana hibah untuk pariwisata nasional. Itu tahun lalu. Tahun ini, menurut Sandiaga jumlahnya akan ditingkatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita harapkan segera terealisasi dan saya harap semua pihak bisa menjaga amanah ini. Yang jelas 40 persen lebih dari total anggaran pemulihan pariwisata nasional tahun ini. Kita harapkan dana hibah ini bisa secepatnya tereksekusi. Dan ingat jaga protokol kesehatan," kata Sandiaga dalam keterangannya.
Pemerhati pariwisata nasional, Taufan Rahmadi, mengingatkan agar pembagian dana hibah itu dilakukan secara merata. Jangan ada pelaku industri pariwisata yang hanya jadi penonton saja.
Seperti misalnya, jangan hanya untuk kawasan Lombok Timur saja, ada kabupaten lain juga yang harus diperhatikan, misalnya seperti di Sumbawa yang punya destinasi menarik dan perlu ditata.
"Tentu ini menjadi harapan semua insan pelaku pariwisata di NTB," kata Taufan.
![]() |
Menurut Taufan, ada banyak PR Sandiaga di NTB. Contohnya seperti destinasi prioritas kawasan Mandalika yang sedang di make over karena menjadi tuan rumah bagi perhelatan motoGP Mandalika.
Di kawasan tiga gili, Gili Trawangan disiapkan menjadi bubble island pertama yang dikoneksikan dengan obyek wisata Sanur-Bali menjadi satu paket tour wisata.
Di kawasan lingkar Rinjani, juga ada obyek wisata Sembalun dengan predikat Halal Destination yang butuh perawatan infrastruktur dan fasilitas publik yang representatif.
Di Pulau Sumbawa potensi Pulau Moyo dengan eksotismenya disiapkan menjadi bubble island kedua NTB. Semuanya membutuhkan dana dari pusat yang harus bisa dimanfaatkan secara adil.
"Kepala daerah serta kepala dinas pariwisata sebagai leading sector pembangunan harus bisa bersikap adil. Pembagian dan perimbangan dana hibah ini nantinya bisa menjadi motivasi dan kalangan pelaku tetap optimis menatap pariwisata di tengah pandemi," pungkas Taufan.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol