Kisah Orang Belanda Hobi Diving di Raja Ampat, Kini Punya 2 Resor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Orang Belanda Hobi Diving di Raja Ampat, Kini Punya 2 Resor

Hari Suroto - detikTravel
Senin, 10 Mei 2021 05:08 WIB
Diving di Raja Ampat
Foto:Ilustrasi diving di Raja Ampat (Shutterstock)
Waisai -

Inilah kisah Maximillian J. Ammer, seorang Belanda pelopor menyelam di Raja Ampat. Saking cintanya dengan Raja Ampat, dia kini punya dua resor di Pulau Kri.

Resor tersebut dekat Pulau Mansuar yaitu Kri Eco Resort dan Sorido Bay Resort. Semula, Max Ammer, begitu dia akrab disapa, mengenal Kepulauan Raja Ampat saat menyisir peninggalan Perang Pasifik yang tenggelam di lautan.

Max Ammer berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Max Ammer dibantu warga setempat mencari dan memetakan situs menyelam di sekitar Pulau Kri dan Mansuar yang berjumlah lebih dari 30, dan kini menjadi situs-situs menyelam terbaik di utara Raja Ampat.

Max Ammer kemudian mendirikan Papua Diving. Max Ammer memiliki dua orang anak yang dijadikan nama lokasi spot menyelam di Raja Ampat yaitu Mike's Point dan Melissa's Garden.

ADVERTISEMENT

Mike adalah nama anak pertama Max Ammer. Mike's Point berlokasi hanya lima menit naik kapal ke arah utara dari Pulau Kri, situs ini paling ideal diselami di pagi hari, ketika air belum pasang dan arus belum terlalu kencang.

Bebatuan yang menyembul di permukaan air menawarkan topografi unik, sementara pemandangan bawah airnya merupakan paduan gua, overhang, pinnacle, dan dataran yang dipenuhi kipas gorgonia beraneka warna.

Dengan kedalaman maksimal sekitar 40 meter, penyelaman akan berakhir di sekitar empat meter dengan air di permukaan yang bergejolak menghantam batu. Sebelum mengakhiri penyelaman, pemandu selam biasanya akan menunjukkan keberadaan electric clam di celah dinding karang.

Melissa adalah nama putri Max Ammer. Melissa's Garden terdiri dari tiga pulau kecil yang membentuk segitiga di barat Pulau Batanta, situs ini sebenarnya bernama Batu Burung dan didomimasi koral keras.

Seperti banyak tempat di Raja Ampat, di sini pun banyak ditemui hiu Wobbegong atau walking shark. Sementara di kedalaman enam meter terdapat giant clam sepanjang enam meter yang berwarna cokelat, hijau, dan ungu yang indah, dan diperkirakan telah hidup lebih dari 100 tahun.


---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(wsw/fem)

Hide Ads